Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Bersaksi di MK, Hakim Arief Singgung Suara Golkar Naik dan Dugaan Efek Bansos

Kompas.com - 05/04/2024, 11:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menyinggung melesatnya perolehan suara Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ketika Menteri Koordinator Bidang Perekonommian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar menjadi saksi dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024, Jumat (5/4/2024).

Mulanya, hakim MK Arief Hidayat mengatakan, keterangan para menteri dibutuhkan untuk membuktikan dalil yang diajukan dalam sengketa hasil Pilpres 2024, salah satunya terkait penyaluran bantuan sosial.

"Ini dugaan atau sangkaan yang perlu dibuktikan di persidangan ini. Kemudian ada peran serta lurah kepala desa juga yang ikut cawe-cawe ikut menggalang massa dan kemudian bansos yang dianggap mempunyai korelasi dengan elektoral," kata Arief, Jumat.

Baca juga: 4 Menteri Jokowi Tidak Disumpah di Sidang MK, Hakim Ungkap Alasannya

Arief lantas mengutip pernyataan salah satu saksi dalam perkara ini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, yang menyebut insentif elektoral dari program bansos lebih banyak dinikmati pada pemilihan legislatif ketimbang pilpres.

Arief pun meminta penjelasan dari Airlangga atas anggapan tersebut karena Partai Golkar merupakan partai politik yang perolehan suaranya melesat pada Pemilu 2024.

"Nah ini mungkin Pak Airlangga nanti bisa (menjawab). Jadi partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar, nah ini yang mungkin nanti bisa direspons," kata dia.

Hakim MK Daniel Yusmic Foekh juga mengungkit status Airlangga sebagai ketua umum Golkar ketika mendapat giliran bertanya.


Ia awalnya menyinggung posisi ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang pernah disandang Airlangga pada masa pandemi Covid-19.

Daniel pun mengutip informasi yang ia dapatkan mengenai realisasi pemulihan ekonomi nasional pada 2021 yang mencapai Rp 172,35 triliun.

Ia lantas bertanya apakah Airlangga masih menjabat sebagai KPCPEN dan dampaknya terhadap perolehan suara Golkar di Pemilu 2024.

"Karena tadi apa yang disampaikan Yang Mulia Prof Arief seolah-olah ada korelasinya karena jabatan Bapak ini kemudian suara Partai Golkar naik signifikan," kata Daniel.

Baca juga: Sidang MK, Menko Airlangga Sebut BLT dan Bantuan Pangan El Nino untuk Jaga Daya Beli

"Mungkin bisa memberikan konfirmasi terkait dengan jabatan Bapak, apakah masih sampai saat ini menduduki jabatan tersebut atau tidak?" tanya dia.

Seperti diketahui, perolehan suara Partai Golkar melonjak dari 17.229.789 suara pada Pemilu 2019 menjadi 23.208.654 suara pada Pemilu 2024.

Persentase suara partai berlambang beringin itu pun naik dari 12,31 persen ke 15,29 persen yang menjadikan Golkar sebagai partai politik dengan perolehan suara kedua terbanyak pada Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com