Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Praperadilan Keponakan Wamenkumham, Ahli Sebut Tak Ada Sanksi jika Terlapor Tak Terima SPDP

Kompas.com - 22/06/2023, 05:05 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Effendi Saragih berpandangan, tidak ada konsekuensi hukum apabila Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) tidak sampai kepada seorang terlapor.

Hal ini disampaikan Effendi saat dihadirkan Divisi Hukum Polri dalam sidang praperadilan yang diajukan keponakan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej, Archi Bela.

Diketahui, gugatan dengan nomor perkara 53/Pid.Pra/2023/PN JKT.SEL itu dilayangkan Archi Bela ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Wamenkumham.

"SPDP itu ditentukan dari Pasal 109 Ayat 1 KUHP, bahwa apabila penyidik sudah memulai penyidikan, maka diberitahukan kepada penuntut umum, kepada terlapor, maupun kepada pelapor atau korban dalam waktu tujuh hari," kata Effendi Saragih dalam sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Dalam Replik, Keponakan Wamenkumham Minta Hakim Nyatakan Status Tersangkanya Tidak Sah

Dalam ketentuan Pasal 109 Ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa penyidik wajib memberitahukan SPDP kepada penuntut umum.

Namun, setelah Pasal tersebut dilakukan uji materiil, Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan pemberian SPDP tidak hanya diwajibkan terhadap jaksa penuntut umum, akan tetapi juga kepada terlapor dan korban atau pelapor.

"Itu artinya wajib disampaikan, tidak lagi hanya sampai ke Penuntut Umum," ujar ahli pidana Universitas Triasakti itu.

Atas penjelasan itu, salah seorang anggota Divisi Hukum Polri pun meminta penjelasan mekanisme penyampaian SPDP terhadap terlapor.

Baca juga: Bareskrim Sebut Penegakan Hukum terhadap Keponakan Wamenkumham Sesuai Prosedur

Tim Divisi Hukum Polri juga mempertanyakan akibat hukum yang terjadi apabila SPDP tidak diterima oleh seorang terlapor.

"Tadi disampaikan 7 hari harus disampaikan, mohon penjelasan ahli apakah dalam penyampaian SPDP ini apakah ada diatur ketentuan misalnya bisa melalui kurir, melalui RT atau melalui kantor Pos? Adakah kententuan tertulis dalam ketentuan yang ahli jelaskan tadi?" tanya tim Hukum Polri.

"Kemudian, apabila SPDP yang disampaikan tadi tidak sampai kepada terlapor, apakah akan menjadi proses penyidikan itu batal maupun tidak sah?" ujarnya lagi.

Effendi Saragih lantas menjelaskan bahwa tidak diatur secara khusus terkait penyampaian SPDP kepada seorang terlapor. Namun, ia menekankan bahwa SPDP merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh penyidik kepada seorang terlapor.

"Jadi jelas, di situ wajib disampaikan, di situ namanya wajib, tetapi di sana tidak disebutkan apa sanksinya kalau tidak dilakukan hal tersebut," kata Effedi Saragih.

"Soal akibat hukum memang tidak ada, itu hanya masalah administrasi penyidikan suatu perkara," ujarnya lagi.

Baca juga: Keponakan Wamenkumham Bawa 8 Bukti Surat di Sidang Praperadilan, Tak Ada SPDP

Ditemui usai persidangan, Kuasa Hukum Archi Bela, Donald Mamusung menilai keterangan yang disampaikan ahli yang dihadirkan tim hukum Polri sudah tepat sebagaimana aturan dalam KUHAP.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com