JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menilai kinerja KPK saat ini tidak luar biasa dalam menangani kasus-kasus tindak pidana korupsi.
Hal itu ia katakan saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
"Saya penasaran di lembaga yang luar biasa itu cuma kinerja dan prestasi kerja yang biasa-biasa, bahkan kadang di luar kebiasaan," ujar Nawawi.
Baca juga: Ini 5 Capim KPK yang Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan Hari Ini
Awalnya anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani menanyakan soal alasan Nawawi tertarik untuk mengikuti proses seleksi capim KPK.
Padahal Nawawi masih tercatat sebagai hakim di Pengadilan Tinggi Bali.
Lantas Nawawi mengaku geregetan terkait kinerja KPK saat ini. Sementara KPK sebagai lembaga independen memiliki kewenangan yang sangat besar.
Kemudian ia menyinggung soal indeks persepsi korupsi yang dianggap tidak memuaskan.
Baca juga: Capim Nawawi Pomolango: Wadah Pegawai KPK Kerap Jadi Oposisi Pemerintah
Hal itu terjadi karena KPK cenderung mengedepankan penindakan ketimbang pencegahan.
Nawawi pun mengibaratkan KPK saat ini seperti orang yang pulang dari kelab malam.
"Ada rasa greget. Lembaga luar biasa tapi hasilnya biasa-biasa. Kinerja KPK itu seperti orang tengah malam pulang dari dugem, jalannya sempoyongan. Kiri kadang ke kanan, tidak pernah lurus," kata Nawawi.
Uji kepatutan dan kelayakan calon pimpinan KPK dimulai hari ini hingga Kamis (12/9/2019). Tahap ini diikuti 10 capim. Dari jumlah itu, Komisi III DPR akan memilih lima nama untuk menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.