Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Kompas.com - 28/06/2024, 19:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

HONG KONG, KOMPAS.com - Direktur Bina Nusantara Semarang Fredy Purnomo menyebut, kesadaran soal keamanan data penting di Indonesia, sangat rendah. Hal inilah yang membuat data digital yang penting sangat rentan diserang.

"Beberapa hacker dan cracker anonim bercerita ke saya, banyak password lembaga itu mudah ditebak. Bahkan, ada lembaga yang memegang data finansial warga itu tanpa ada password," ujar Fredy saat berbincang dengan Kompas.com di sela kegiatan Universitas Bina Nusantara di Hong Kong, Jumat (28/6/2024).

Ia pun mengibaratkan pengamanan data penting digital di Indonesia seperti 'script kiddie', yakni seorang anak remaja yang kurang memiliki kemampuan mengeksploitasi celah keamanan sendiri.

Rendahnya kesadaran keamanan data penting digital ini pula yang membuat Indonesia memiliki sedikit tenaga ahli siber sekuriti atau yang populer disebut dengan tentara siber.

Baca juga: PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

"Bayangkan, Amerika punya 30.000 orang tantara siber. China punya 3 juta. Indonesia ini lima tahun lalu masih nol. Baru beberapa tahun kemudian melakukan perekrutan oleh TNI," ujar Fredy.

Situasi ini pula yang membuat Fredy dan rekan-rekannya membangun program studi siber sekuriti di Universitas Bina Nusantara Jakarta pada 2014-2015 lalu. Tujuannya yakni meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya keamanan data digital.

"Kedua, ya just in case negara membutuhkan, kita punya dan syukurnya sudah banyak ya direkrut oleh instansi pemerintah," ujar Fredy.

Khusus mengenai peretasan data digital, ia mengakui sebenarnya hal itu merupakan sebuah keniscayaan. Seketat apapun proteksi terhadap data digital, upaya serangan pasti akan mengikuti.

Tetapi, membangun kesadaran tentang keamanan data digital tetap harus dilakukan untuk kesiapan menghadapi kemungkinan terburuk.

Baca juga: Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas Hacker

"Sebenarnya lebih ke kesiapan kita dalam menghadapi serangan saja. Momen peretasan yang kemarin harus jadi momentum kita memperbaiki diri. Kita perlu evaluasi dan yang paling penting how to recover data yang hilang," lanjut dia.

Untuk diketahui, Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber sejak Kamis (20/6/2024) dan belum pulih sepenuhnya.

Tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), BSSN, Polri dan juga Telkom selaku pihak pengelola PDN, sudah berupaya mengembalikan data-data tersebut, tetapi tak berhasil.

Pemerintah akhirnya mengaku gagal memulihkan data-data yang tersimpan di PDN.

“Kita berupaya keras melakukan recovery resource yang kita miliki. Yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa kita recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kita miliki,” ujar Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: TB Hasanuddin Titipkan Anak Bantu BSSN Buru Hacker PDN

Terbaru, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menuding keterbatasan anggaran menjadi alasan sejumlah kementerian/lembaga dan instansi pengguna PDN Sementara tidak membuat data cadangan (back up).

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Nasional
Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Nasional
PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

Nasional
Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Nasional
PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

Nasional
Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Nasional
LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

Nasional
DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

Nasional
PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com