Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendanaan Kunjungan Paus ke Indonesia Ditanggung Bersama, Bukan Hanya Satu Dua Orang

Kompas.com - 02/07/2024, 11:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, awal September 2024 mendatang, disambut gembira berbagai kelompok di Indonesia.

Mereka mendukung kunjungan Paus kali ini dengan memberikan berbagai macam sumbangsih.

Melalui Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebagai bagian dari panitia, berbagai individu dan kelompok bahu membahu memberikan kontribusi materi hingga spiritual demi kelancaran kunjungan Paus kali ini.

"Jadi kalau ada berita yang mengatakan bahwa pendanaan (kunjungan Paus Fransiskus) ditanggung satu, dua, atau tiga orang, itu tidak benar," ungkap juru bicara perjalanan Paus Fransiskus di Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

"Banyak pihak, kelompok, dan pribadi, yang secara sukarela memberi bantuan berapapun nominalnya," lanjut dia.

Baca juga: Paus Fransiskus Akan Rayakan Misa Akbar di GBK, Bagaimana Cara Daftarnya?

Bahkan, ada umat agama di luar Katolik yang turut memberikan sumbangsih materialnya.

Hal ini menunjukkan semangat solidaritas dan gotong royong antarkelompok bangsa demi membantu terlaksananya kunjungan Paus Fransiskus.

Semangat itu pula yang membuat karya kemanusiaan Paus di Indonesia semakin menyala.

Romo Thomas menekankan, pemerintah juga berperan penting dalam kunjungan Paus Fransiskus kali ini.

Negara memberikan sumbangsih dalam hal penyediaan fasilitas serta keamanan selama Paus beraktivitas di Indonesia.

"Kontribusi negara sangat besar dalam hal ini. Sehingga proses persiapan sampai saat ini dapat berlangsung dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Imam Persingkat Khotbah agar Umat Tidak Tertidur

Kontribusi dan dukungan yang paling penting dari kacamata gereja adalah doa kelancaran karya Paus di Indonesia dari umat Katolik.

Pada 29 Juli 2024 lalu, panitia kunjungan Paus bekerja sama dengan KWI dan Kedutaan Besar Vatikan untuk RI telah merilis doa apostolik perjalanan Paus Fransiskus di Indonesia.

"Kami mengajak dan sudah dilaksanakan oleh setiap gereja, oleh komunitas ziarah, untuk mendoakan ini. Ini sumbangan tidak terlihat, tetapi sangat luar biasa untuk memberikan kekuatan spiritual bagi perjalanan Paus," ujar Romo Thomas.

Paus Fransiskus akan datang ke Indonesia 3 September 2024. Sejumlah kegiatan akan dilaksanakan Paus Fransiskus.

Mulai dari kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Jakarta bersama Presiden Joko Widodo, bersilaturahmi dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan biarawan dan biarawati di Gereja Katedral Jakarta, hingga misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Polri Dinilai Memberikan Kewenangan Besar dengan Pengawasan Minim

Revisi UU Polri Dinilai Memberikan Kewenangan Besar dengan Pengawasan Minim

Nasional
Bulog Jelaskan Soal Dugaan Mark Up Harga Impor Beras

Bulog Jelaskan Soal Dugaan Mark Up Harga Impor Beras

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna: Hadir 64 Orang, 228 Anggota Izin

DPR Gelar Rapat Paripurna: Hadir 64 Orang, 228 Anggota Izin

Nasional
Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Nasional
Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan 'Mark Up' Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan "Mark Up" Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Nasional
5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

Nasional
Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Nasional
Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Nasional
Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Nasional
PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

Nasional
KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

Nasional
Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan 'Wanita Emas' hingga Tindakan Asusila

Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan "Wanita Emas" hingga Tindakan Asusila

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Nasional
Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com