Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Tertangkap Tangan KPK...

Kompas.com - 24/12/2013, 08:25 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com –  Peristiwa tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selalu mengejutkan. Ya, wajar saja mengejutkan karena tak seorang pun menyangka bahwa penyidik KPK tengah mengintainya. Seseorang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan biasanya saat atau setelah menerima mau pun memberi uang yang diduga suap. Uang dalam pecahan rupiah dan dollar AS dengan nominal puluhan juta hingga miliaran rupiah menjadi barang buktinya. Penangkapan ini dikenal dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, OTT bermula dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh KPK.  Ketika si pemberi dan penerima beraksi, saat itulah KPK bergerak.

Adapun, pemberian uang itu diduga diberikan untuk seorang penyelenggara negara agar menyalahgunakan wewenangnya. Mereka yang tertangkap tangan kemudian digelandang ke Gedung KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, untuk menjalani pemeriksaan.

Dalam 1x24 jam, status hukum mereka ditentukan, apakah ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Jika ditetapkan sebagai tersangka, mereka pun langsung ditahan oleh KPK.

Sepanjang tahun 2013 ini, dalam catatan Kompas.com, ada delapan OTT yang dilakukan KPK. Penangkapan Luthfi Hasan Ishaaq yang saat itu menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sekaligus Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan rekannya Ahmad Fathanah, mengawali aksi  tangkap tangan oleh KPK pada tahun 2013. Hingga 24 Desember, OTT terakhir yang dilakukan KPK adalah penangkapan Kepala Kejaksaan Negeri Praya (non-aktif), Subri, awal Desember lalu.

Berikut daftar kasus dan mereka yang tertangkap tangan pada tahun 2013:

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq (kiri) usai menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (24/6/2013). Luthfi diajukan ke pengadilan karena diduga terlibat dalam kasus suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
1. Kasus suap impor daging sapi

Penangkapan kasus ini bermula di Hotel Le Meridien, Jakarta, 29 Januari 2013 malam. KPK menangkap Ahmad Fathanah ketika sedang bersama mahasiswi Maharani Suciono dalam kamar hotel. Fathanah ditangkap beberapa saat setelah menerima uang dari Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman melalui anak buahnya, Arya dan Juard Effendi. Setelah menangkap Fathanah, KPK menangkap Juard dan Arya di kediaman Arya, kawasan Cakung, Jakarta Timur. KPK menyita barang bukti berupa uang Rp 1 miliar yang dibungkus dalam kantung kresek dan koper.

Aksi tangkap tangan KPK tak berakhir sampai di situ. KPK kemudian menangkap Luthfi di Kantor DPP PKS, Jakarta pada 30 Januari 2013. Seperti yang telah terbuki di persidangan, Luthfi menerima janji dari Elizabeth sebesar Rp 40 miliar jika dapat mengusahakan penambahan kuota impor daging sapi  sebanyak 8000 ton untuk PT Indoguna Utama. Uang Rp 1 miliar yang diterima Fathanah disebut sebagai uang muka dari total Rp 40 miliar itu.

Dalam kasus ini, Luthfi divonis 16 tahun penjara. Sedangkan Fatahanah 14 tahun penjara. Keduanya divonis untuk kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

Selengkapnya, baca topik: Skandal Suap Impor Daging Sapi

2. Kasus suap Bansos Kota Bandung

Pada tahun 2013 ini KPK kembali menangkap tangan seorang penegak hukum. Kali ini Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyono yang ditangkap terkait  dugaan suap kepengurusan perkara korupsi bantuan sosial (bansos) di Pemerintah Kota Bandung, 22 Maret 2013. Hakim Setyabudi dan seseorang bernama Asep ditangkap di ruangan sang hakim di PN Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung.

Kemudian, KPK mengamankan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat dan Bendahara Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung Pupung di Pemkot Bandung. Saat tangkap tangan itu, terlihat masih ada uang yang dibungkus koran di atas meja Setyabudi. Setelah dihitung, uang itu senilai Rp 150 juta. Tim penyidik mengamankan juga uang sekitar Rp 100 juta dari mobil Avanza Asep. Ketiganya, kecuali Pupung ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam pengembangan kasus ini, KPK menetapkan Wali Kota Bandung saat itu, Dada Rosada sebagai tersangka dan orang dekatnya, Toto Hutagalung. Adapun Setyabudi telah divonis 12 tahun penjara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPSK Telaah Permohonan Perlindungan Para Saksi dan Keluarga Afif Maulana

LPSK Telaah Permohonan Perlindungan Para Saksi dan Keluarga Afif Maulana

Nasional
PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution

PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution

Nasional
Usul Ada 'Fit And Proper Test' untuk Menteri, Anggota DPR: Separuh Menteri Jokowi Parah Semua

Usul Ada "Fit And Proper Test" untuk Menteri, Anggota DPR: Separuh Menteri Jokowi Parah Semua

Nasional
Dirjen Aptika Mundur, Effendi Simbolon: Harus Menterinya yang Mundur, Kalau Tidak Ya Dipecat!

Dirjen Aptika Mundur, Effendi Simbolon: Harus Menterinya yang Mundur, Kalau Tidak Ya Dipecat!

Nasional
Said Abdullah: Banggar DPR RI Berikan Ruang Lebar bagi Pemerintahan Baru 

Said Abdullah: Banggar DPR RI Berikan Ruang Lebar bagi Pemerintahan Baru 

Nasional
Bobby Nasution Didukung 7 Parpol di Pilkada Sumut, PKB: Ini Super Koalisi, Siratkan Kemenangan

Bobby Nasution Didukung 7 Parpol di Pilkada Sumut, PKB: Ini Super Koalisi, Siratkan Kemenangan

Nasional
PKB Serahkan Surat Dukungan untuk Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

PKB Serahkan Surat Dukungan untuk Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

Nasional
PKB Usung Bobby Nasution pada Pilkada Sumatera Utara

PKB Usung Bobby Nasution pada Pilkada Sumatera Utara

Nasional
Gerindra Sebut Golkar Tak Berkenan Andra Soni Jadi Cawagub Airin di Banten

Gerindra Sebut Golkar Tak Berkenan Andra Soni Jadi Cawagub Airin di Banten

Nasional
Revolusi Digital: Tantangan Geopolitik dalam Industri Penyiaran Indonesia

Revolusi Digital: Tantangan Geopolitik dalam Industri Penyiaran Indonesia

Nasional
Kunjungi Turkiye, KSAU Perkuat Kerja Sama dengan Turkish Air Force dan Tinjau Pabrik “Drone”

Kunjungi Turkiye, KSAU Perkuat Kerja Sama dengan Turkish Air Force dan Tinjau Pabrik “Drone”

Nasional
Proses Pelanggaran Etik Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh, KY Mintai Keterangan Pihak Terkait

Proses Pelanggaran Etik Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh, KY Mintai Keterangan Pihak Terkait

Nasional
Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

Nasional
Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

Nasional
Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

Sosok yang Ancam "Buldozer" Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com