Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Presiden dan Wapres soal Desakan Budi Arie Mundur dari Jabatan Menkominfo

Kompas.com - 04/07/2024, 14:03 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 yang baru diketahui publik terjadi pada 20 Juni lalu, membuat banyak desakan agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya.

Diketahui, Budi Arie hampir satu tahun menjabat sebagai Menkominfo. Dia dilantik pada 17 Juli 2023.

Salah satunya datang dari Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) yang menggalang petisi agar Menkominfo Budi Arie mundur.

Direktur Eksekutif Safenet Nenden Sekar Arum mengatakan, petisi tersebut murni dikarenakan kinerja Budi Arie sebagai Menkominfo, bukan karena motif politik.

Baca juga: Media Asing Soroti Peretasan PDN, Sebut Budi Arie Menteri Giveaway

Dia pun menyoroti sikap Pemerintah yang tidak melayangkan permintaan maaf kepada publik karena kelalaian yang menyebabkan terjadinya peretasan tersebut.

Pasalnya, sejumlah layananan publik menjadi terganggu akibat terjadinya peretasan pada pusat data tersebut.

"Jadi bukan (minta maaf) karena lalai dalam pengelolaan. Jadi ini simbolik, kita menarget soal siapa yang sekarang bertanggung jawab paling besar soal PDN ini. Dan kita lihat memang Kementerian Kominfo ya,” kata Nenden dalam diskusi secara daring yang membahas peretasan PDN pada 29 Juni 2024.

Respons Presiden dan Wapres

Menanggapi desakan agar Budi Arie mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa semua hal sudah dievaluasi.

"Semuanya sudah dievaluasi," ujar Jokowi usai meresmikan pabrik dan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berada di Karawang, Jawa Barat pada 3 Juli 2024.

Jokowi juga memastikan bahwa peretasan terhadap sistem pusat data nasional itu sudah dievaluasi secara keseluruhan.

Baca juga: Tanggapi Desakan Mundur Menkominfo Budi Arie, Jokowi: Sudah Dievaluasi

Menurut Kepala Negara, solusi atas peretasan harus segera dicari agar tidak terulang.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan agar seluruh data nasional memiliki back-up (penyimpanan cadangan).

"Ya sudah kita evaluasi semuanya. Yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi, di-back-up semua data nasional kita," kata Jokowi.

"Sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget,” ujarnya lagi menegaskan.

Kemudian, Jokowi menyebut bahwa serangan terhadap PDN sebenarnya juga terjadi di negara-negara lain. Sehingga bukan hanya di Indonesia saja peretasan dengan menggunakan ransomware terjadi.

Baca juga: Budi Arie Didesak Mundur, Projo: Masak Komandan Kabur?

Halaman:


Terkini Lainnya

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Nasional
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Nasional
Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR  Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Nasional
Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Nasional
Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Nasional
Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Nasional
DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

Nasional
DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

Nasional
Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Nasional
Mencari Demokrasi Indonesia

Mencari Demokrasi Indonesia

Nasional
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com