Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Laut China Selatan, TNI AL Gelar Operasi Kedepankan Interoperabilitas dengan AU

Kompas.com - 03/07/2024, 13:18 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut, dalam hal ini Komando Armada (Koarmada) I, menggelar operasi dengan mengedepankan interoperabilitas dengan TNI Angkatan Udara untuk mengatasi dinamika konflik di kawasan Laut China Selatan (LCS) dan Laut Natuna Utara

Adapun Laut Natuna Utara merupakan wilayah dari Koarmada I.

Panglima Koarmada I Laksda Yoos Suryono mengatakan bahwa konflik di kawasan LCS dan Laut Natuna Utara mengalami dinamika dan perkembangan yang tidak menentu.

“Di mana eskalasinya dapat meningkat kapan saja. Koarmada I harus melaksanakan operasi gabungan di bawah kendali Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I dengan mengedepankan interoperabilitas antara Koarmada I dengan (Komando Operasi Udara (Koopsud) I TNI AU,” kata Yoos dalam paparannya dalam webinar “Ancaman Konflik di Laut China Selatan Terhadap Kedaulatan Indonesia” di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Koarmada I Usul Kapal Bertonase 750 Ton Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

TNI AL juga mengintensifkan patroli maritim untuk surveillance atau pengawasan.

Kemudian, untuk kepanjangan ‘mata’ patroli, akan dikerahkan dukungan unsur udara dari Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio Pontianak dan Lanud Raden Sjajad Natuna.

TNI AL juga terus berkoordinasi dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Berkoordinasi dengan Bakamla dan KKP dalam melaksanakan operasi. Mengoptimalkan gelar operasi secara terjadwal guna melaksanakan patroli,” ujar Yoos.


Yoos mengatakan, untuk saat ini, Indonesia mengedepankan kapal-kapal Bakamla dan KKP untuk beroperasi di sekitar Laut Natuna Utara.

Baca juga: Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Ia menyebutkan, kapal-kapal Bakamla dan KKP itu akan melindungi kapal-kapal nelayan di Natuna Utara.

“Melaksanakan effective occupation untuk melindungi penangkapan ikan di sana, dan kami selalu mem-back up kegiatan mereka yang ada di sana,” ujar Yoos.

Yoos menyebutkan, pengerahan kapal-kapal Bakamla dan KKP itu untuk menurunkan tensi di Laut China Selatan (LCS) yang berbatasan langsung dengan Natuna Utara.

“Kalau (kapal) militer kan nanti lebih menaikkan tensi,” kata Pangkoarmada I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Nasional
Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Nasional
Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Nasional
Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Nasional
22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Nasional
SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

Nasional
Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Nasional
PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Nasional
Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Nasional
PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

Nasional
Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Nasional
Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com