Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal Puji Solusi Ganjar untuk Isu Laut China Selatan

Kompas.com - 12/01/2024, 10:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai, gagasan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengenai kesepakatan sementara dalam isu sengketa wilayah Laut China Selatan sudah tepat.

Dino mengatakan, negara-negara yang terlibat dalam sengketa tersebut memang perlu membuat solusi antara karena rumitnya penyelesaian isu Laut China Selatan.

"Selama masalahnya masih serumit itu, Pak Ganjar benar, yaitu solusi antara, jadi bukan diselesaikan tapi di-manage," kata Dino dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (12/1/2024).

Baca juga: Ganjar Tawarkan Kesepakatan Sementara untuk Laut China Selatan, Ini Komentar Kemenlu RI

Dino menjelaskan, isu Laut China Selatan akan sulit diselesaikan karena ada banyak negara yang terlibat.

Masing-masing negara pun punya klaim kepemilikan wilayah sehingga perundingan tidak bisa dilakukan oleh 1-2 negara saja.

Oleh karena itu, Dino menilai perlu ada kesepakatan diplomatik guna mencegah terjadinya perang akibat sengketa di wilayah Laut China Selatan.

"Kalau tabrakan bagaimana caranya, ada prosedurnya agar tidak ini (perang), ini yang sedang dirundingkan tapi enggak selesai-selesai," ujar mantan wakil menteri luar negeri itu.

Baca juga: Prabowo: Keadaan di Laut China Selatan Perlu Pertahanan Kuat, Kita Perlu Platform dan Satelit

Dino pun mengakui bahwa Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) sulit diandalkan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah Laut China Selatan.

Sebab, negara-negara ASEAN cenderung protektif terhadap kedaulatan mereka masing-masing dan punya kecondongan pada kekuatan yang lebih besar, entah itu Amerika Serikat atau China.

"Dan ingat, dari 10 (negara ASEAN) itu enggak semuaanya juga kuat di politik luar negeri. Banyak yang inward looking juga di dalam ASEAN, enggak peduli amat lah," kata Dino.

Baca juga: Sanggah Ganjar soal Cara Negosiasi Konflik Laut China Selatan, Anies: Tidak Ada Kata Asean

Dalam debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (7/1/2024) lalu, Ganjar mengusulkan adanya kesepaktan sementara untuk menyelesaikan masalah Laut China Selatan yang sudah 20 tahun tidak menghasilkan perdamaian.

“Maka usulan kami sangat jelas dan klir apa itu? Kesepakatan sementara. Kenapa kesepakatan sementara ini mesti kita dorong dan kita inisiatif? Agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan,” ujar Ganjar.

Politikus PDI-P itu menyampaikan, China bakal menyelesaikan modernisasi peralatan perang di tahun 2027.

Situasi itu harus diantisipasi karena dapat memperkuat pengaruh China atas Laut China Selatan. Sehingga posisi tersebut berpotensi menimbulkan ketegangan dengan negara-negara lain.

“Ketika kemudian peran (Tiongkok) itu menjadi kuat maka bukan tidak mungkin cerita-cerita potensi terjadinya konflik dengan negara lain akan muncul,” papar Ganjar.

Baca juga: Kapal China dan AS Sama-sama Sedang Berada di Laut China Selatan, Ada Apa?

Usul Ganjar ini disanggah oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menilai Ganjar luput melibatkan ASEAN dalam negosiasi konflik di Laut China Selatan.

Menurut Anies, Indonesia semsestinya menggerakkan negara-negara di ASEAN untuk menemukan solusi perdamaian di Laut China Selatan.

“Jawaban Pak Ganjar tidak ada satu kata pun mengatakan ASEAN. Padahal kata kuncinya menyelesaikan persoalan ini Asean. Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN, Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan bukan sekedar hadiri summit ASEAN,” sebut Anies.

“Jadi kita hadapi sebagai satu regional, bukan sekadar Indonesia berhadapan dengan negara lain. Tapi, satu region dan Indonesia memimpin ASEAN, itu kata kuncinya,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com