JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda Yoos Suryono mengungkapkan, pemerintah mengedepankan kapal-kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk beroperasi di sekitar Laut Natuna Utara.
Yoos mengatakan, kapal Bakamla dan KKP dikedepankan untuk menurunkan tensi di Laut China Selatan (LCS) yang berbatasan langsung dengan Natuna Utara, ketimbang mengerahkan kapal TNI AL.
“Kalau (kapal) militer kan nanti lebih menaikkan tensi,” kata Yoos di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Yoos mengatakan, kapal-kapal Bakamla dan KKP itu akan melindungi kapal-kapal nelayan yang melaut di perairan Natuna Utara.
Baca juga: Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional
“Melaksanakan effective occupation untuk melindungi penangkapan ikan di sana, dan kami selalu mem-back up kegiatan mereka yang ada di sana,” ujar Yoos.
Kepala Bakamla RI Laksdya Irvansyah pernah menyarankan agar kapal-kapal coast guard dimajukan ketimbang unsur kapal perang TNI AL di Laut China Selatan (LCS).
Sebab, untuk saat ini, pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di LCS dan Laut Natuna Utara banyak dilakukan kapal-kapal sipil.
“Untuk pertahanan di LCS, tidak serta merta atau harus kita mengedepankan TNI-nya. Karena yang kita hadapi lebih banyak kapal-kapal sipil,” kata Irvansyah webinar yang diselenggarakan Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), 19 Mareet 2024.
Baca juga: Penguatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan
“Kapal ikan Vietnam, kapal Coast Guard-nya China, kapal lain yang sebagian besar adalah kapal-kapal sipil,” ujar mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I itu.
Irvansyah juga telah menemui Coast Guard beberapa negara di ASEAN, seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
“Kami berpandangan untuk meredakan ketegangan di LCS, kalau dimajukan militer, itu tensinya cenderung naik,” ujar Irvansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.