Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ungkap Alasan Prabowo Baru Operasi Kaki Sekarang, padahal Cederanya 1980-an

Kompas.com - 05/07/2024, 08:54 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter konsultasi hip and knee dari Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dr Yos Sunaryo Kusumo mengungkapkan alasan kenapa presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto baru menjalani operasi cedera kaki kiri sekarang.

Padahal, Prabowo mengalami cedera kaki kiri sejak tahun 1980-an.

"Ya Beliau pengen dioperasi aja. Karena kan memang ya cederanya seperti yang beliau bilang itu. Tahun 80-an cederanya Beliau," ujar Sunaryo saat ditemui di Pusrehab Kemenhan, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Biro Komite Palestina untuk PBB Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Dukungan RI

Saat ditanya perihal tanggal pasti pelaksanaan operasi kaki Prabowo, Sunaryo enggan menjawab.

Sunaryo juga tidak mau berkomentar perihal berapa lama Prabowo dirawat di rumah sakit pasca operasi.

Hal yang pasti, kata dia, Prabowo memutuskan untuk melakukan operasi demi memperbaiki kaki kirinya yang mengalami cedera akibat kecelakaan terjun payung.

"Ya tujuannya memperbaiki cedera yang lama. Itu tujuannya," ucap dia. 


Sementara itu, Sunaryo mengungkapkan kondisi Prabowo baik usai operasi.

Dia mengungkit Prabowo yang hadir di HUT Bhayangkara ke-78 tanpa tongkat ataupun bantuan orang ketika berjalan.

"Ya seperti yang kita lihat itu. Beliau sudah bisa tampil jalan tanpa bantuan orang, tanpa tongkat," ujar Sunaryo.

Baca juga: Kata Media Asing soal Prabowo Operasi Kaki, Soroti Isu Kesehatan

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto mengalami kecelakaan ketika terjun payung di Timor Timur pada tahun 80-an.

Habiburokhman mengatakan, akibat dari kecelakaan tersebut baru muncul puluhan tahun kemudian.

Walhasil, Prabowo pun menjalani operasi cedera kaki kiri di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan.

"Bukan sakit. Jadi memang Beliau ada cedera, puluhan tahun yang lalu, tahun 80-an ketika terjun payung kemungkinan di Timor Timur, cedera. Cedera seperti itu memang katanya, enggak bisa tuntas begitu saja. Beberapa puluh tahun kemudian katanya bisa timbul akibat," ujar Habiburokhman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

Nasional
Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

Nasional
Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

Nasional
Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

Nasional
Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

Nasional
Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

Nasional
Ibadah Haji 2024: 394 Jemaah Wafat di Tanah Suci

Ibadah Haji 2024: 394 Jemaah Wafat di Tanah Suci

Nasional
Penyidikan Wulan Guritno dan Nikita Mirzani Mandek, Polri dan Satgas Judi “Online” Digugat

Penyidikan Wulan Guritno dan Nikita Mirzani Mandek, Polri dan Satgas Judi “Online” Digugat

Nasional
JPPI Sebut Setengah Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk Dana Desa Adalah Kebijakan Ngawur

JPPI Sebut Setengah Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk Dana Desa Adalah Kebijakan Ngawur

Nasional
Anggota DPR Dorong Pansus Ungkap Dugaan Mark Up Impor Beras

Anggota DPR Dorong Pansus Ungkap Dugaan Mark Up Impor Beras

Nasional
Mahfud: Pemilu Selesai, yang Menang Harus Diakui, Jangan Marah Melulu

Mahfud: Pemilu Selesai, yang Menang Harus Diakui, Jangan Marah Melulu

Nasional
Keir Starmer Jadi PM Inggris, Jokowi Ucapkan Selamat dan Ingin Perkuat Kerja Sama

Keir Starmer Jadi PM Inggris, Jokowi Ucapkan Selamat dan Ingin Perkuat Kerja Sama

Nasional
KPK Ungkap Jatah Dollar AS untuk Rita Widyasari dari Setiap Metrik Ton Tambang Batubara

KPK Ungkap Jatah Dollar AS untuk Rita Widyasari dari Setiap Metrik Ton Tambang Batubara

Nasional
Megawati Tantang Rossa Purbo Bekti Menghadap, Eks Penyidik KPK: Harus Dianggap Permintaan Tokoh Bangsa

Megawati Tantang Rossa Purbo Bekti Menghadap, Eks Penyidik KPK: Harus Dianggap Permintaan Tokoh Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com