Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Kompas.com - 05/07/2024, 17:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menduga dirinya akan menjadi target Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

Namun, Megawati mengaku tidak takut. Dia malah menantang penyidik KPK, yakni AKBP Rossa Purbo Bekti yang melakukan penyitaan terhadap ponsel milik Hasto dan stafnya, Kusnadi pada 10 Juni lalu.

Awalnya, Megawati menanyakan nama penyidik yang dilaporkan atas dugaan penyalahgunaan prosedur dalam proses pemeriksaan Hasto.

"Terus siapa sih yang manggil kamu (Hasto), tanyain namanya gitu, namanya Rossa. Hayo tulis tuh kamu, Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa," kata Megawati dalam pidatonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

"Enak saja, memangnya siapa die? hehe betul enggak? Orang dia manusia juga, gile," ujarnya lagi.

Baca juga: Sebut Kecurangan TSM Benar Terjadi di Pemilu 2024, Megawati: Buktinya Ada, tapi Diumpetin

Megawati kemudian menanyakan apa pangkat penyidik yang memeriksa dan melakukan penyitaan terhadap ponsel milik Hasto tersebut.

Dia juga menyampaikan, KPK merupakan lembaga yang dibentuk saat dirinya menjadi Presiden RI.

"Gile orang yang bikin KPK iku (itu) saya lho. Sopo, gile deh aku bilang, orang dia aja kok, kayak'e, pangkate opo? Pangkate opo yo? Hah?" tanya Megawati.

"AKBP. Letkol," jawab para kader PDI-P di Sekolah Partai.

"Letkol? Lha baru Letkol aja, belum Jenderal loh. Saya panglima tertinggi loh," ujar Megawati.

Baca juga: Megawati Disebut Sudah Tahu Buku DPP PDI-P Juga Disita Penyidik KPK

Setelahnya, Megawati menduga bahwa dia juga akan menjadi target setelah pemeriksaan Hasto.

Meski begitu, Presiden Kelima RI ini tidak takut. Bahkan, dia akan menerjunkan seluruh ahli hukum.

"Terus pasti deh, pasti gimana cara manggil Bu Mega ya bla bla, ya gue panggilin seluruh ahli hukum mau enggak ikut saya? Iya kan, enak saja," kata Megawati.

Sebagaimana diketahui, Hasto Kristiyanto diperiksa KPK dalam kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku yang sudah hampir lima tahun berstatus buron.

Kemudian, pemeriksaan pada 10 Juni tersebut menjadi ramai karena dilakukan penyitaan terhadap dua ponsel milik Hasto hingga buku catatan milik DPP PDI-P.

Bahkan, berujung pada pelaporan AKBP Rossa ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK oleh kuasa hukum Hasto dan Kusnadi.

Baca juga: Puan Ungkap Alasan Megawati Perpanjang Masa Bakti DPP PDI-P dan Lantik Ganjar-Ahok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Akan Usut Pelaku Lain yang Bakar Rumah Wartawan di Karo Sumut

Polri Akan Usut Pelaku Lain yang Bakar Rumah Wartawan di Karo Sumut

Nasional
Menkes Klaim Tak Masalah Dapat Komentar Jelek dari Dekan FK Unair

Menkes Klaim Tak Masalah Dapat Komentar Jelek dari Dekan FK Unair

Nasional
Presiden PKS Ralat Ucapannya soal Dukungan ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut 2024

Presiden PKS Ralat Ucapannya soal Dukungan ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut 2024

Nasional
Daftar Partai Pendukung Bobby Nasution pada Pilkada Sumut, Gerindra hingga PKS

Daftar Partai Pendukung Bobby Nasution pada Pilkada Sumut, Gerindra hingga PKS

Nasional
KPU: Jadwal Pelantikan Serentak Kepala Daerah Tunggu Perpres

KPU: Jadwal Pelantikan Serentak Kepala Daerah Tunggu Perpres

Nasional
Nagita Diusulkan Dampingi Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Airlangga: 'No Comment'

Nagita Diusulkan Dampingi Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Airlangga: "No Comment"

Nasional
KPU Bantah Mahfud soal Perjalanan Dinas untuk Asusila

KPU Bantah Mahfud soal Perjalanan Dinas untuk Asusila

Nasional
Ke SYL, Jaksa KPK: Apakah “Nyawer” Biduan Itu Kepentingan Dinas?

Ke SYL, Jaksa KPK: Apakah “Nyawer” Biduan Itu Kepentingan Dinas?

Nasional
Temui Presiden PKS, Kaesang: Silaturahmi Tak Boleh Putus

Temui Presiden PKS, Kaesang: Silaturahmi Tak Boleh Putus

Nasional
Kasih Pantun SYL Lagi, Jaksa KPK: Jangan Ngaku Pahlawan, Jikalau Engkau Masih Suka Biduan

Kasih Pantun SYL Lagi, Jaksa KPK: Jangan Ngaku Pahlawan, Jikalau Engkau Masih Suka Biduan

Nasional
Cap SYL Tamak, Jaksa KPK: Cucu Jadi Tenaga Ahli Tanpa Pengalaman, Istri-Biduan Makan Gaji Buta

Cap SYL Tamak, Jaksa KPK: Cucu Jadi Tenaga Ahli Tanpa Pengalaman, Istri-Biduan Makan Gaji Buta

Nasional
Dilirik PKB Maju Pilkada Jabar, Sandiaga Belum Dapat Tugas dari PPP

Dilirik PKB Maju Pilkada Jabar, Sandiaga Belum Dapat Tugas dari PPP

Nasional
Tak Cukup Memblokir Situs Judi Online

Tak Cukup Memblokir Situs Judi Online

Nasional
Bertemu Kaesang Usai Disebut 'Pembohong', Sekjen PKS: Survei Hari Ini Ngeri Bos!

Bertemu Kaesang Usai Disebut "Pembohong", Sekjen PKS: Survei Hari Ini Ngeri Bos!

Nasional
Bareskrim Tetapkan 8 Tersangka di Kasus Judi dan Pornografi Online Jaringan Taiwan

Bareskrim Tetapkan 8 Tersangka di Kasus Judi dan Pornografi Online Jaringan Taiwan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com