Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Kekuatan 3 Poros Politik Terkini: Prabowo Kian Gemuk, Anies di Tengah, Ganjar Posisi Buncit

Kompas.com - 14/08/2023, 12:16 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan tiga bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024 kian tajam. Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan berlomba-lomba menggalang dukungan untuk jadi yang terdepan.

Terbaru, dukungan dari dua partai politik mengalir ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ini menempatkan Prabowo di puncak kekuatan koalisi menuju pemilu presiden (pilpres) mendatang.

Sementara, Anies Baswedan ada di posisi tengah, sedangkan Ganjar Pranowo mengekor di urutan paling ujung. Berikut kekuatan tiga poros politik terkini.

Kubu Prabowo

Prabowo merupakan orang pertama yang mengumumkan siap maju sebagai bakal capres Pemilu 2024. Pada Agustus 2022 lalu, Menteri Pertahanan itu menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden karena didukung oleh para kader partai yang dia pimpin.

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: 3 Alasan PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2024

Bersamaan dengan deklarasi pencapresan Prabowo, Gerindra menyepakati kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

PKB sendiri berulang kali tampak goyah terkait arah dukungan capres. Namun, pada akhirnya, partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut mendukung pencapresan Prabowo.

Belakangan, rencana pencapresan Prabowo mendapat tambahan dukungan dari dua partai politik, Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Butuh waktu lama buat kedua partai menentukan pilihan.

Baik Golkar maupun PAN sebelumnya sempat berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, parpol pengusung Ganjar Pranowo. Namun, pada akhirnya, kedua partai menjatuhkan arah dukungan ke Prabowo.

Pada Minggu (13/8/2023), keempat partai resmi berkoalisi ditandai dengan penandatanganan kerja sama oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo sendiri.

"Pada tanggal yang baik ini, 13 Agustus 2023, persis satu tahun tanda tangan kerja sama politik Gerindra dan PKB. Dan satu tahun kemudian kerja sama politik ini diperkuat dua partai bersejarah, partai yang besar," kata Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Saat ini, ada empat partai yang resmi berkoalisi untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024, yakni PAN, Golkar, Gerindra, dan PKB.Dok. Istimewa Saat ini, ada empat partai yang resmi berkoalisi untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024, yakni PAN, Golkar, Gerindra, dan PKB.
Dengan resminya kerja sama keempat partai, maka, kubu Prabowo menghimpun kekuatan koalisi lebih dari 46 persen.

Angka ini jauh melampaui ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold yang mensyaratkan capres-cawapres diusung partai atau gabungan partai dengan minimal perolehan 20 persen dari kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2019.

Dihitung dari perolehan kursi DPR, perincian peta kekuatan koalisi pendukung Prabowo yakni:

  • Partai Gerindra: 78 kursi (13,57 persen);
  • Partai Golkar: 85 kursi (14,78 persen);
  • PKB: 58 kursi (10,9 persen);
  • PAN: 44 kursi (7,65 persen);
  • Total: 46,9 persen.

Di luar itu, Prabowo juga mendapat dukungan dari partai politik non Parlemen yakni Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra.

Baca juga: Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Jokowi: Itu Urusan Mereka, Saya Bukan Ketua Partai

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com