Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rommy PPP Yakin Ganjar Bisa Menang Lawan Prabowo

Kompas.com - 14/08/2023, 10:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Rommy haqqul yaqin Ganjar Pranowo bisa menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, meski saat ini dukungan partai politik terlihat lebih besar di kubu bakal capres lain, Prabowo Subianto.

Keyakinan ini berkaca pada pengalaman Pilpres 2014, di mana Joko Widodo (Jokowi) justru berhasil mengalahkan Prabowo meski kalah jumlah dukungan partai politik.

"2014 itu Pak Prabowo juga didukung oleh 6 partai politik bahkan termasuk PPP pada saat itu dan empat partai politik yang lain mendukung Pak Jokowi. Pak Jokowi juga tidak berada di dalam pusat kekuasaan di tingkat nasional tetapi Alhamdulillah qodarullah Pak Jokowi terpilih," kata Rommy ditemui di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Rommy PPP Ajak Relawan Ganjar Tak Gentar Hadapi Partai Pendukung Prabowo

Dia yakin, kemenangan Jokowi akan berulang pada Ganjar pada Pemilu 2024. Sebab, PPP dan PDI-P akan bekerja keras bersama partai pendukung Ganjar lainnya, Perindo dan Hanura.

"Saya katakan tadi tidak gentar karena hal yang serupa bahkan sudah lebih banyak lagi pernah dilakukan dukungan partai-partai politik pada Pak Prabowo," ujarnya.

"Karena itu kami masih meyakini bahwa Mas Ganjar memiliki peluang yang lebih dari cukup untuk mendulang dukungan," sambung dia.

Rommy menambahkan, pihaknya yakin Ganjar akan bangkit mendulang suara dari masyarakat setelah selesai menjabat Gubernur Jawa Tengah pada 5 September.

Sebab, setelah tak lagi jadi gubernur, Ganjar tentu tidak lagi dibatasi waktu untuk menyapa dan mendengarkan keluhan seluruh masyarakat Indonesia.

"Tidak terbatasi lagi antara Sabtu dan Minggu saja. Tapi sudah sepanjang tujuh kali seminggu, 24 jam sehari, sehingga memang kami meyakini akan ada rebound dukungan atas safari yang beliau lakukan," imbuh Rommy.

Baca juga: Beri Nasihat ke Ganjar, Sinta Nuriyah: Yang Diingat Itu, Tuhan Tidak Tidur

Ia yakin partai politik di parlemen bisa berbalik dukungan kepada Ganjar. Pasalnya, menurut dia, semua partai politik dinilai memiliki peluang untuk dirangkul.

"Karena di Indonesia sebagai sebuah demokrasi Pancasila tidak dikenal konsep oposisi. Pada dasarnya setiap pemenang pemilu itu tidak memiliki kesulitan yang berarti dan itu dibuktikan oleh Pak SBY, dibuktikan oleh Pak Jokowi, untuk mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen," ujar Rommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com