JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, menyebut nama-nama kader untuk disodorkan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak tepat saat ini.
Sebab, menurut dia, bisa jadi Prabowo tidak meminta nama-nama yang disodorkan partai tertentu.
"Kalau ada orang yang nyebut nama di partai-partai itu menurut saya kurang tepat. Sebab apa? Sebab bisa jadi nama yang disebut itu ternyata bukan bidang dia yang diminta," ujar Saleh saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Saleh menegaskan bahwa Prabowo yang akan meminta siapa-siapa yang akan menjadi menteri.
Baca juga: PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri
Dia lantas mengatakan, banyak partai yang menyodorkan nama kadernya untuk menjadi menteri, padahal bukan keahliannya di bidang itu.
Oleh dari itu, Saleh menebut, partai harus menunggu Prabowo meminta nama terlebih dahulu.
"Katakanlah PAN diminta kedokteran atau dokter, misalnya untuk jadi Menteri Kesehatan, ya tentu kita akan kerja keras nyarinya ini," kata Saleh.
"Tunggu dulu yang dimintanya presiden siapa, itu nanti akan dibahas oleh ketum (ketua umum) di tingkat internal, lalu nanti baru ditetapkan begitu. Itu yang wise, itu yang bijak," ujarnya lagi.
Baca juga: PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi
Lebih lanjut, Saleh mengatakan, tidak boleh ada kader partai yang menyebut sudah ada kepastian mengenai jatah menteri yang didapat.
Dia mengingatkan bahwa ada mekanisme yang digunakan setiap partai untuk mendorong kader-kader terbaiknya menjadi menteri.
"Meskipun tentu pastilah ketum akan membicarakan secara internal sebelum mengambil keputusan gitu, sama seperti presiden. Kalaupun dia punya hak prerogatif pastilah dia akan menceritakan hal itu kepada partai-partai koalisi pendukungnya, enggak mungkin langsung presiden tiba-tiba menetapkan secara sepihak, tidak mungkin," kata Saleh.
"Namanya berteman, kalau berteman pasti sharing. Kalau sharing itu apa? Sharing banyak hal. Bukan hanya pikiran saja, bukan hanya kesusahan saja, ya kan? Kebahagiaan, tantangan ke depan juga harus di-sharing untuk bersama-sama untuk kemajuan Indonesia," ujarnya lagi.
Baca juga: Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.