Tapi, Ganjar Pranowo dalam rentang waktu tersebut juga harus membuktikan dirinya sebagai kader baik yang akan mematuhi segala aturan main di internal partai.
Dengan kata lain, PDIP memang belum selesai dengan urusan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, karena PDIP belum sampai pada keputusan akhir soal siapa yang akan dimajukan sebagai kandidat presiden.
Yang dilakukan PDIP dan Ganjar Pranowo nampaknya adalah membawa relasi kedua pihak ke tingkat yang lebih dewasa dan ke ranah resmi kepartaian dengan mekanisme politik internal partai. Pilihan ini sangatlah positif, terutama untuk PDIP sendiri.
Relasi konfliktual dengan Ganjar Pranowo selama ini nampaknya berpotensi mengganggu elektabilitas di satu sisi dan soliditas partai di sisi lain.
Sikap-sikap negatif politisi-politisi senior partai kepada Ganjar Pranowo selama ini berpeluang menimbulkan antipati dari kader-kader PDIP yang menyimpan simpati kepada Ganjar Pranowo, sehingga bisa mengganggu elektabilitas dan soliditas partai.
Jadi relasi "new normal" ini akan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Ganjar Pranowo mendapatkan angin segar untuk tetap bisa berjuang sebagai calon presiden resmi dari PDIP sampai 2024 nanti.
PDIP pun memiliki waktu untuk mencari titik temu yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak dalam rentang waktu dua tahun ke depan.
Namun demikian, persoalan PDIP belum benar-benar selesai. Karena hingga hari ini, kebimbangan politik masih menggelayut di partai PDIP.
Di satu sisi, keinginan ketua umum partai untuk memajukan Puan Maharani nampaknya bukanlah tawaran yang main-main, meskipun belum didukung oleh data elektabilitas sang Ketua DPR.
Nama Puan Maharani memang tak pernah muncul sebagai kandidat potensial di setiap survei politik yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga survei dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Namun waktu yang masih tergolong panjang untuk berjuang, Megawati Sukarnoputri nampaknya masih meyakini bahwa putrinya, Puan Maharani, masih memiliki peluang untuk memperbaiki performa elektabilitasnya.
Pun tidak bisa dipungkiri bahwa Puan Maharani memiliki kekuasaan yang nyaris penuh di internal PDIP, yang membuatnya masih berpeluang memobilisasi suara sebanyak-banyaknya di dalam partai untuk mendukung pancalonannya dan menyingkirkan kandidat potensial lainnya.
Sementara itu, hal lain yang tidak bisa dinegasikan baik oleh Megawati Sukarnoputri maupun oleh PDIP adalah bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo nyaris tidak berbendung hingga kini.
Berdasarkan survei politik dalam dua tahun belakangan, nama Ganjar Pranowo selalu muncul di barisan paling atas dengan angka elektabilitas yang sangat besar. Raihan elektabilitas Ganjar Pranowo acapkali berada di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Survei Indikator Politik yang dirilis awal Desember 2022, masih menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas, diikuti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.