Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Mencermati Relasi "New Normal" antara Ganjar Pranowo dan PDIP

Kompas.com - 29/12/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tapi, Ganjar Pranowo dalam rentang waktu tersebut juga harus membuktikan dirinya sebagai kader baik yang akan mematuhi segala aturan main di internal partai.

Dengan kata lain, PDIP memang belum selesai dengan urusan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, karena PDIP belum sampai pada keputusan akhir soal siapa yang akan dimajukan sebagai kandidat presiden.

Yang dilakukan PDIP dan Ganjar Pranowo nampaknya adalah membawa relasi kedua pihak ke tingkat yang lebih dewasa dan ke ranah resmi kepartaian dengan mekanisme politik internal partai. Pilihan ini sangatlah positif, terutama untuk PDIP sendiri.

Relasi konfliktual dengan Ganjar Pranowo selama ini nampaknya berpotensi mengganggu elektabilitas di satu sisi dan soliditas partai di sisi lain.

Sikap-sikap negatif politisi-politisi senior partai kepada Ganjar Pranowo selama ini berpeluang menimbulkan antipati dari kader-kader PDIP yang menyimpan simpati kepada Ganjar Pranowo, sehingga bisa mengganggu elektabilitas dan soliditas partai.

Jadi relasi "new normal" ini akan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Ganjar Pranowo mendapatkan angin segar untuk tetap bisa berjuang sebagai calon presiden resmi dari PDIP sampai 2024 nanti.

PDIP pun memiliki waktu untuk mencari titik temu yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak dalam rentang waktu dua tahun ke depan.

Namun demikian, persoalan PDIP belum benar-benar selesai. Karena hingga hari ini, kebimbangan politik masih menggelayut di partai PDIP.

Di satu sisi, keinginan ketua umum partai untuk memajukan Puan Maharani nampaknya bukanlah tawaran yang main-main, meskipun belum didukung oleh data elektabilitas sang Ketua DPR.

Nama Puan Maharani memang tak pernah muncul sebagai kandidat potensial di setiap survei politik yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga survei dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Namun waktu yang masih tergolong panjang untuk berjuang, Megawati Sukarnoputri nampaknya masih meyakini bahwa putrinya, Puan Maharani, masih memiliki peluang untuk memperbaiki performa elektabilitasnya.

Pun tidak bisa dipungkiri bahwa Puan Maharani memiliki kekuasaan yang nyaris penuh di internal PDIP, yang membuatnya masih berpeluang memobilisasi suara sebanyak-banyaknya di dalam partai untuk mendukung pancalonannya dan menyingkirkan kandidat potensial lainnya.

Sementara itu, hal lain yang tidak bisa dinegasikan baik oleh Megawati Sukarnoputri maupun oleh PDIP adalah bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo nyaris tidak berbendung hingga kini.

Berdasarkan survei politik dalam dua tahun belakangan, nama Ganjar Pranowo selalu muncul di barisan paling atas dengan angka elektabilitas yang sangat besar. Raihan elektabilitas Ganjar Pranowo acapkali berada di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Survei Indikator Politik yang dirilis awal Desember 2022, masih menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas, diikuti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com