Elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini mencapai angka 25,9 persen, terpaut cukup jauh dengan Prabowo yang memiliki elektabilitas 16,1 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 30 Oktober-5 November 2022. Responden yang dilibatkan berjumlah 1.220 orang responden. Ambang batas kesalahan survei ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dinamika dua fakta tersebut membuat PDIP semakin bimbang dalam memperlihatkan sikap politiknya terkait siapa yang akan diusung sebagai calon presiden untuk pemilihan 2024 nanti.
PDIP dihantui risiko kekalahan jika memaksakan Puan Maharani sebagai calon presiden, mengingat begitu rendahnya elektabilitas Puan Maharani dibanding kandidat-kandidat lain.
Namun juga di sisi lain PDIP sepertinya dihantui ketakutan atas penjegalan trah Sukarno di dalam partai jika Puan Maharani tidak dimajukan.
Ada asumsi yang berkembang bahwa Jokowi dan Ganjar Pranowo berpeluang mengambil alih kursi kepemimpinan di PDIP jika Ganjar Pranowo yang dimajukan sebagai calon presiden dan memenangkan pemilihan tahun 2024 nanti. Asumsi tersebut telah dibantah baik oleh Jokowi maupun oleh Ganjar Pranowo.
Meski demikian, ketakutan PDIP sangat beralasan. Trah Sukarno adalah pemersatu dan simbol soliditas PDIP selama ini.
Memajukan Puan Maharani adalah opsi yang sangat strategis bagi PDIP, terutama untuk keutuhan dan soliditas partai ke depan, setelah Megawati tidak lagi menjadi ketua umum.
Jadi dalam waktu-waktu mendatang sampai menjelang pemilihan presiden 2024 nanti, PDIP akan terseret ke dalam pilihan sulit antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Dibutuhkan konsesi-konsesi tingkat tinggi untuk mendamaikan kedua pihak, baik untuk Puan Maharani maupun untuk Ganjar Pranowo.
Intinya, bagi PDIP, opsi memajukan Ganjar Pranowo harus benar-benar bersamaan dengan konsesi tingkat tinggi terkait dengan masa depan politik Puan Maharani dan trah Sukarno di PDIP.
Dan relasi "New Normal" ini adalah salah satu strategi PDIP untuk mendapatkan konsesi tingkat dewa tersebut di satu sisi dan mencoba mengulur waktu untuk membangun elektabilitas Puan di sisi lain.
Namun berkaca pada pengalaman politik di tahun 2014, saya cukup yakin bahwa PDIP pada ujungnya akan cenderung mengedepankan rasionalitas politik yang dicerminkan oleh hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang kredibel dalam menentukan pilihan akhir terkait siapa yang akan menjadi calon presiden resmi partai untuk ajang pemilihan presiden tahun 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.