Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga menyatakan, partainya tak masalah Muhaimin mengajukan diri sebagai calon presiden melalui Koalisi Indonesia Bersatu.
Namun, sama seperti Ace, kata Arsul, penentuan nama capres nantinya akan dimusyawarahkan bersama anggota koalisi lain.
"Tidak jadi masalah jika PKB ingin ajukan ketumnya ke KIB sebagaimana Partai Golkar juga ajukan Pak Airlangga Hartarto. Sekali lagi, semuanya nanti dimusyawarahkan sesuai dengan semangat kebersamaan yang terus akan dibangun," kata Arsul kepada wartawan, Senin (23/5/2022).
Arsul mengatakan, Indonesia Bersatu merupakan koalisi terbuka. Koalisi ini tak menutup pintu dari partai lain yang hendak bergabung, serta menerima usulan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
Baca juga: Usai 3 Ketum Parpol Bertemu, PKB Prediksi Pilpres 2024 Diikuti Tiga Paslon
Muhaimin memang telah terang-terangan menyatakan ambisinya untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Pernyataan ini diumumkan Muhaimin jauh-jauh hari sebelum tahapan pemilu dimulai.
Kala itu, Oktober 2021, Muhaimin bilang, Pilpres 2024 merupakan tantangan bagi dirinya untuk maju sebagai capres. Namun, ia tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil langkah.
"Ya saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap. Tapi harus bersabar dulu karena pilpres masih lama. Kita tunggu perkembangan nanti seperti apa terkait peta politiknya," kata Muhaimin di sela kegiatan silaturahmi dengan para tokoh ulama di wilayah Brebes-Tegal, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021), dikutip dari siaran pers.
Muhaimin mengeklaim, kader PKB di seluruh daerah mengharapkan dan mendukung dirinya maju sebagai capres pada 2024.
Untuk itu, PKB akan menggalang kekuatan dengan partai politik lain karena PKB tidak bisa mengusung capres sendiri pada Pilpres 2024.
"Hingga saat ini, kepengurusan PKB di daerah-daerah masih solid. Dan jika nantinya maju maka untuk mencari figur capres, PKB akan berkoordinasi dengan parpol lainnya untuk berkoalisi," kata Muhaimin kala itu.
Baca juga: Pilpres 2024 Diprediksi Munculkan 3 Poros Capres, Bergantung Sikap PDI-P
Ambisi Muhaimin ini juga diumbar di Pilpres 2019. Namun, berbeda dari sekarang, saat itu Muhaimin percaya diri untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Baliho-baliho di sudut-sudut jalan kota saat itu memajang wajahnya besar-besar, lengkap dengan tulisan "Cak Imin Cawapres 2019".
Dengan gaya nyelenehnya, Imin berkali-kali menyatakan harapannya bakal dipilih sebagai cawapres Jokowi. Bahkan, dia pernah bilang, Jokowi akan kalah di Pilpres 2019 jika tidak menggandeng dirinya sebagai calon wakil presiden.
"Saya cuma bisa mengingatkan, kalau bukan saya (cawapresnya) dikhawatirkan (Jokowi) bisa kalah," kata Cak Imin, 5 Mei 2018.
Namun, pada akhirnya Muhaimin tak menjadi cawapres dari siapa pun. Di Pilpres 2019, Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin, sedangkan Prabowo Subianto bersama Sandiaga Uno.