Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran-sindiran Puan soal Capres 2024: Pemimpin yang Narsis di Medsos hingga Sosok yang Ikut Bangun PDI-P

Kompas.com - 28/04/2022, 16:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Perjuangan (DPP PDI-P) Puan Maharani lagi-lagi bicara soal calon presiden 2024.

Ia kembali mengungkap kriteria calon presiden yang seharusnya dipilih rakyat, utamanya kader PDI-P.

Bukan sekali ini saja Puan menyinggung perihal capres. Beberapa pernyataannya bahkan terkesan menyindir sosok tertentu.

Sentilan-sentilan Puan ini pun memunculkan beragam spekulasi publik, salah satunya mengenai dugaan rivalitas internal antara Puan dengan sosok Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P, Ganjar Pranowo.

Pemimpin narsis di medsos

Dalam pernyataan terbarunya, Puan menyindir sosok yang gemar tampil di media sosial, tapi faktanya tidak bisa bekerja.

Meski tak menyebut siapa yang dimaksud, dia meminta kader PDI-P selektif dalam memilih calon presiden dan tak memilih sosok yang hanya gemar tampil di medsos.

“Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (yasudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Sandiaga Ungguli Prabowo-Puan

Puan mengatakan, sosok presiden haruslah memperjuangkan rakyatnya. Oleh karenanya, Ketua DPR RI itu mewanti-wanti kader PDI-P supaya tidak asal pilih calon presiden.

“Jangan kita asal pilih karena cuma kelihatan di panggung media, tv, dan medsos. Pilih orang pernah memperjuangkan kita dan bersama kita dan bergotong-royong kita,” ujar Puan.

Pernyataan serupa pernah Puan sampaikan pada Mei 2021 lalu. Kala itu, dia mengatakan, sosok pemimpin yang layak menjadi capres ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed,” kata Puan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Meski demikian, Puan juga mengakui bahwa media sosial tetap diperlukan untuk mendukung perjuangan seorang pemimpin di zaman sekarang.

“Sosmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan,” ujarnya.

Jangan terpengaruh survei

Puan juga angkat bicara soal banyaknya survei elektabilitas calon presiden. Ia meminta kader PDI-P tak terpengaruh survei berbagai lembaga.

Belakangan, semakin banyak survei yang menyebut sejumlah sosok punya elektabilitas tinggi dan potensial menjadi calon presiden. Survei juga memetakan nama-nama tokoh yang elektabilitasnya masih rendah sehingga diprediksi sulit memenangkan pilpres.

Baca juga: Puan Klaim Tak Ada Karpet Merah di Karier Politiknya: Pasti Perlu Perjuangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com