Puan sendiri mengaku selama ini selalu menempatkan dirinya sebagai kader terbaik partai.
"Saya tetap menempatkan diri saya itu bahwa kader terbaik PDI Perjuangan," kata putri Megawati Soekarnoputri itu.
Melihat dinamika ini, Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, berpendapat, bukan tidak mungkin sindiran-sindiran yang disampaikan Puan dialamatkan ke Ganjar Pranowo.
Sebagai putri Megawati, besar kemungkinan Puan diusung ke panggung Pilpres 2024. Namun, Puan menyadari elektabilitasnya kalah jauh dari Ganjar.
Baca juga: Survei SMRC Maret 2022: Pemilih PDI-P Cenderung Pilih Ganjar Ketimbang Puan
Oleh karenanya, sejumlah sindiran ia sampaikan mulai dari menyinggung pemimpin yang senang tampil di media sosial hingga soal survei sejumlah lembaga soal elektabilitas calon presiden.
Hal ini, kata Kunto, semata untuk menggalang dukungan internal PDI-P kepada Puan.
"Jangan sampai ketika Puan dicalonkan presiden, para kader PDI-P merasa kecewa karena harusnya Pak Ganjar dong (yang diusung sebagai capres). Nah, itu yang ingin diminimalisasi oleh Puan sehingga membuat pernyataan-pernyataan seperti itu," kata Kunto kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2022).
Sementara, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat, Puan seolah geregetan melihat Ganjar yang masih terus tancap gas pencitraan di media sosial, sementara dirinya merupakan putri mahkota partai.
Padahal, menurut Ujang, direstui atau tidak, diakui maupun tidak, elektabilitas Ganjar selalu lebih tinggi dari Puan.
"Puan melihat Ganjar itu tak sopan, karena melangkahi dirinya di partai, karena elektabilitasnya lebih tinggi darinya," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/4/2022).
Baca juga: Menakar Peluang Duet Anies Baswedan-Puan Maharani pada Pilpres 2024...
Namun demikian, Ujang menilai, gaya komunikasi Puan tidak akan berdampak baik ke dirinya. Sindiran-sindirannya justru berpotensi memantik respons negatif dari publik.
Menurut Ujang, komunikasi yang baik saat ini bagi Puan adalah dengan cara menaikkan elektabilitas diri alih-alih menyerang lawan politiknya.
"Menyerang itu sesuatu yang tak baik dan itu akan membuat lawan politik menyerangnya baik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.