Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Ancam Pindahkan PNS ke Papua, Sejarawan: Mengingatkan pada Pejabat Kolonial

Kompas.com - 15/07/2021, 20:38 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejarawan JJ Rizal menilai pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mengancam aparatur sipil negara (ASN) bawahannya dipindahkan ke papua mengingatkan tentang sikap pejabat kolonial. 

Menurutnya, pejabat kolonial kerap mengancam dan mengasingkan orang lain. 

Rizal mengatakan, pernyataan Risma mengingatkan tentang sikap pejabat kolonial yang senang mengancam dan mengasingkan orang lain.

“Tindakannya itu jelas mengingatkan pada sikap pejabat kolonial yang senang mengancam mendigulkan orang,” kata Rizal kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Selain itu, menurut Rizal, pernyataan Risma seolah merendahkan Papua karena menyiratkan sebagai daerah tak beradab yang menakutkan.

Baca juga: Ancaman Risma Dinilai Posisikan Papua Tak Setara dengan Daerah Lain

Bahkan, Rizal menilai Risma sudah melupakan sejarah karena Boven Digul, Papua pernah menjadi tempat pembuangan sejumlah tokoh pergerakan bangsa.

“Dari pembuangan di Digul itulah muncul citra kepahlawanan bangsa yang besar di antara orang pergerakan nasional yang melawan Belanda. Ini ironi besar mengingat Risma dari kelompok nasionalis seperti PDI-P,” ujar dia.

Rizal menjelaskan Papua, khususnya Boven Digul, pernah menjadi tempat pembuangan massal bagi para tokoh pergerakan nasional yang menentang penjajah belanda.

Sejumlah tokoh yang pernah diasingkan ke wilayah itu di antaranya Mohammad Hatta, Sjahrir, Haji Misbach, Mas Marco Kartidikromo, Mohammad Bondan, dan Chalid Salim.

“Setelah pemberontakan PKI 1926, Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan jamp pembuangan massal,” ujar Rizal.

“Ini bukan kamp untuk narapidana tetapi seperti dijelaskan Gubernur Jenderal de Graeff adalah pembuangan bagi para tokoh pergerakan yang menentang penjajahan Belanda tanpa pengadilan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial Tri Risma sempat marah dan mengancam anak buahnya dipindahkan ke wilayah Papua.

Kemarahan Risma terjadi karena banyak pegawai balai tersebut yang bersantai di ruangan dan tidak aktif membantu mengurus dapur umum yang didirikan di Balai Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Saat Pernyataan Mensos Risma Dinilai Tebalkan Stigmatisasi terhadap Papua...

Adapun dapur umum yang berada di balai itu untuk memasok telur matang kepada masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, selama PPKM Darurat.

Setelah seluruh pegawai Balai Wyata Guna dikumpulkan di lapangan, Risma langsung meluapkan kemarahannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com