Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ajudan yang Mengawal Atasannya Saat Tes Capim KPK...

Kompas.com - 19/07/2019, 06:37 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Tahap lanjutan seleksi calon pimpinan KPK berlangsung. Tak terkecuali juga bagi pimpinan KPK petahana, Basaria Panjaitan dan Laode M Syarif yang ikut mengantre untuk masuk ke ruang tes. Sebanyak 192 orang yang lolos seleksi awal mengikuti tes pilihan ganda dan membuat makalah pemberantasan korupsi. Panitia seleksi akan menyaring sekitar 50 orang untuk mengikuti tes tahap selanjutnya. Pada tahap selanjutnya peserta seleksi akan mengikuti tes wawancara dan berakhir di Komisi III DPR untuk uji kelayakan dan kepatutan. #CalonPimpinanKPK #UjiKompetensi

"Kan ada kegiatan yang tidak mencamtumkan pakaian yang harus dikenakan seperti apa. Saya koordinasi dengan pihak panitia supaya jangan sampai Ibu (Wakapolda) datang dengan mengenakan pakaian lain, harus benar, makanya dia pakai batik dan blazer," ujarnya.

Terlambat

Selain Rafyk, ada juga Rusli Warnangan yang merupakan ajudan dari Wakil Bupati Buru, Provinsi Maluku, Amustofa Besan. Rusli menuturkan, diirnya menjabat sebagai ajudan yang bertugas mengawal seluruh kegiatan Amustofa.

"Saya ajudan Bapak Amus, jabatannya di pemerintah daerah Buru jadi staf urusan kelembagaan. Ya tugasnya mengawal Pak Amus terus sampai ke Jakarta ini untuk capim KPK," kata Rusli.

Seperti diketahui, Amustofa merupakan satu-satunya capim yang terlambat datang ke lokasi tes. Uji kompetensi tersebut dilaksanakan mulai pukul 08.00, namun dari pantauan Kompas.com, Amustofa baru tiba pukul 09.03 dan masih bisa diperbolehkan ikut tes.

Rusli menceritakan alasan mengapa Amostofa terlambat datang ke tempat tes. Itu karena kesalahan melihat lokasi tes. Alih-alih datang ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg, keduanya justru mendatangi Gedung Kemensetneg yang terletak di Jakarta Pusat.

Baca juga: Capim KPK akan Bertarung Gagasan di Debat Publik

"Kita berdua baru sampai di Jakarta itu Rabu sore. Lalu, Pak Amus langsung istirahat dan mempersiapkan diri untuk tes dan saya diminta untuk mendampingi. Kemudian, pada hari pelaksanaan tes, kita datang ke Gedung Kemensetneg jam 6 pagi," tutur Rusli.

Tiba di Gedung Kemensetneg yang lokasinya di samping Istana Negara, Rusli melanjutkan, dirinya dan Amustofa sempat menunggu 30 menit. Tak lama kemudian, tuturnya, datang seorang pegawai Kemensetneg yang kemudian memberitahukan bahwa lokasi tes di Pusdiklat Kemensetneg.

"Setelah tahu salah lokasi, kita langsung ke Pusdiklat, kira-kira jam 07.35 berangkat dari Gedung Kemensetneg. Tapi mas, di jalan itu macetnya minta ampun. Melihat kondisi jalanan yang macet dan sudah pukul 08.00, Pak Amus langsung keluar dari mobil dan naik ojek online," papar Rusli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com