JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya program pembangunan keluarga agar lebih sejahtera karena keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan negara.
Menurut Ma'ruf, kondisi sebuah keluarga merupakan cermin dari kondisi bangsa Indonesia secara keseluruhan.
"Miniatur bangsa itu adanya di keluarga. Artinya keluarga itu baik, bangsa itu baik, kalau keluarga itu tidak baik, bangsa ini tidak baik, keluarga itu sukses, bangsa ini sukses," kata Ma'ruf dalam Rapat Kerja Nasional Bangga Kencana BKKBN, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Wapres Sebut Target Penurunan Stunting Akan Dievaluasi
Ma'ruf mengatakan, keluarga juga menjadi penentu generasi seperti apa yang akan dimiliki oleh Indonesia ke depan, termasuk target mewujudkan Indonesia dengan bonus demoggrafi yang ada.
"Apakah bonus demografi yang kita miliki ini bisa kita bangun dengan baik, kita wujudkan menjadi sumber daya manusia yang membawa kepada tercapainya Indonesia maju atau tidak. Dan itu sangat tergantung dengan keluarga," kata dia.
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, pemerintah sangat mendukung supaya program pembangunan keluarga sejahtera benar-benar sukses.
Baca juga: Gibran Bertemu Maruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua
Salah satunnya adalah mengupayakan agar angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 dapat dicapai, sedangkan angkanya pada 2023 lalu masih di 21,5 persen.
Ma'ruf mengakui bahwa target tersebut terkesan ambisius tapi ia masih optimistis prevalensi stunting pada 2024 dapat tercapai.
"Saya minta nanti supaya segera dievaluasi, dan sampai hari ini kita baru punya data penurunan stunting tahun 2021 ke 2022 sebesar 21,6 persen. Di 2023 ini ada beberapa informasi yang sedang kita tunggu, dan berapa data capaian di 2024," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.