Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Penyerangan Pemuka Agama Jadi Liar, Adakah yang Menunggangi?

Kompas.com - 23/02/2018, 08:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penyerangan terhadap pemuka agama menjadi sorotan. Sejumlah peristiwa terjadi hampir bersamaan di tempat berbeda. 

Beberapa pelakunya dianggap memiliki gangguan kejiwaan. Hal ini menimbulkan kecurigaan.

Sejumlah pihak curiga bahwa rentetan kejadian itu merupakan skenario pihak yang kontra dengan Islam. Sebab, hampir semua korbannya merupakan ustaz, ulama, hingga santri.

Isu ini kemudian berkembang semakin liar. Bahkan, ada yang mengembuskan bahwa peristiwa ini didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, PKI sudah lama mati di negara ini.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono menganggap isu tersebut sengaja "digoreng" orang-orang yang ingin memecah belah Indonesia.

Baca juga: Polri Sudah Kantongi Akun Penyebar Hoaks soal Penyerangan Pemuka Agama

Mereka menyebarkan kabar hoaks dan ujaran kebencian sehingga masyarakat terprovokasi.

"Agenda setting dari sutradara isu ini agar seolah-olah Indonesia sedang dalam kondisi berbahaya,” kata Ari.

Ari mengatakan, sejak Desember 2017, ada 21 kasus yang dilaporkan yang berkaitan dengan serangan pemuka agama.

Sebagian besar di antaranya, yakni 13 kasus, terjadi di Jawa Barat. Namun, setelah didalami, penyerangan terhadap pemuka agama yang benar-benar terjadi hanya dua kasus.

Sementara itu, ada empat peristiwa kekerasan dengan korban orang biasa, tetapi diviralkan seolah korbannya adalah ulama.

Ada pula dua peristiwa yang direkayasa segelintir orang seolah-olah menangkap orang dengan gangguan jiwa yang baru menyerang pemuka agama.

Baca juga: Polisi Pastikan Tindak Tegas Penyebar Hoaks Isu Penyerangan Pemuka Agama

Sementara lima kasus lainnya merupakan hoaks, di mana sama sekali tidak ada peristiwa pidana.

Berita bohong itu disebar melalui berbagai jejaring sosial, mulai dari bentuk artikel di Facebook, Google+, Youtube, hingga pemberitaan di media massa.

Ari memastikan, Polri akan membidik akun-akun media sosial yang menyebarkan berita bohong soal itu.

“Adapun akun-akun yang membahas hal tersebut dimotori beberapa akun yang sudah dikantongi Polri. Jadi, siap-siap saja jika masih terus menyebarkan hoaks seperti itu,” kata Ari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com