Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Kompas.com - 26/04/2024, 16:34 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai negara dengan letak geografis rawan bencana, peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh setiap 26 April menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia untuk selalu waspada dan siap menghadapi bencana.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris menyampaikan, kesiapsiagaan bencana bagi negara seperti Indonesia merupakan sebuah keharusan, bukan pilihan.

“Tiada pilihan selain mentransformasikan Indonesia menjadi negara tangguh bencana,” ujar Fahira melalui siaran persnya, Kamis (26/4/2024).

Menurut Fahira, Indonesia memang memiliki keunggulan dalam kekayaan alam, tetapi kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis Indonesia memang rawan bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi.

Baca juga: Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Tidak hanya bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi, Indonesia juga rentan terhadap ancaman bencana non alam mulai dari pencemaran lingkungan, kecelakaan transportasi, maupun kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh manusia.

“Hampir semua wilayah Indonesia memiliki potensi bencana alam yang mengancam. Bukan hanya merusak infrastruktur, bencana alam juga mengancam kehidupan sosial dan ekonomi. Bahkan, bencana alam bisa sangat mengganggu berbagai program pembangunan nasional,” tutur Fahira.

Oleh karena itu, Fahira mengatakan, terdapat lima situasi yang perlu dicapai agar Indonesia mampu menjadi negara tangguh bencana. Pertama, penguatan sistem peringatan dini dengan menginvestasikan anggaran untuk pengadaan teknologi kebencanaan yang canggih.

Kedua, memperkuat regulasi yang mengarahkan seluruh pembangunan infrastruktur tahan bencana, dengan standar minimal tahan gempa, banjir, dan angin kencang.

Baca juga: Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Ketiga, dengan mengembangkan rencana tanggap bencana nasional yang komprehensif dan kolaboratif,” ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana melalui pelembagaan pelatihan dan pendidikan kebencanaan.

Terakhir, meningkatkan infrastruktur komunikasi dan jaringan telekomunikasi yang tangguh untuk mempercepat respons dan evakuasi di seluruh wilayah Indonesia.

Fahira menjelaskan, pentingnya kesiapsiagaan bencana merupakan prasyarat bagi Indonesia menjadi negara tangguh. Hal tersebut disebabkan karena bencana tidak hanya berdampak bagi manusia, infrastruktur, dan alam, tetapi juga memicu kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang tidak stabil.

“Dengan bertransformasi menjadi negara yang tangguh bencana maka semua dampak akibat bencana alam ini akan lebih efektif ditanggulangi. Ini penting agar bencana tidak berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat dan mengganggu berbagai program pembangunan nasional,” ungkap Fahira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com