Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kontroversi Ferdinand Hutahaean, Eks Kader Demokrat yang Kini Klaim Jadi Caleg PDI-P

Kompas.com - 04/08/2023, 13:29 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Ferdinand Hutahaean tak asing lagi di kancah politik. Sosoknya tak sekali dua kali jadi sorotan lantaran ucapan dan tindakannya yang kontroversial.

Bahkan, ucapan Ferdinand di media sosial pernah berujung pada sanksi pidana yang mengantarkannya ke jeruji besi.

Belakangan, Ferdinand kembali jadi sorotan karena manuver politiknya. Bak kutu loncat, Ferdinand dulu dikenal sebagai politikus Partai Demokrat.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Mengaku Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg PDI-P

Ia juga sempat singgah ke Partai Gerindra. Terbaru, Ferdinand mengaku telah berpaling ke PDI Perjuangan dan dicalonkan sebagai anggota legislatif partai banteng untuk Pemilu 2024.

Berikut deretan kontroversi Ferdinand Hutahaean.

Walkout di hadapan Jokowi

Jelang Pemilu 2019 lalu, Ferdinand kerap melempar kritik ke Presiden Joko Widodo. Rekam jejak sebagai relawan Jokowi di Bara JP tak menghalanginya untuk bicara tajam ke presiden.

Dalam momen Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, 10 Maret 2018 lalu, misalnya, Ferdinand walkout atau meninggalkan ruangan ketika Jokowi berpidato.

Saat itu, Ferdinand yang masih tercatat sebagai kader Demokrat mengaku kecewa dengan kepala negara yang tak memenuhi janji politiknya pada Pilpres 2014.

"Pada saat beliau pidato, saya memilih keluar dari ruangan. Itu adalah ekspresi kekecewaan saya dengan beliau yang tidak memenuhi janji politiknya pada saat pilpres dulu," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Ferdinand ketika itu menilai, banyak janji yang disampaikan Jokowi, tetapi tidak terealisasi sebagaimana mestinya. Misalnya, terkait utang luar negeri Indonesia yang kini membengkak.

Baca juga: Klaim Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg, Ferdinand Hutahaean Gabung PDI-P sejak Juni

"Beliau dulu menekankan akan menolak utang luar negeri, tapi sekarang utang kita makin menjadi-jadi," kata dia.

Ferdinand mengatakan, saat melakukan aksi walkout itu, ia hanya sendiri dan tak ditemani kader Partai Demokrat lain. Menurut Ferdinand, sejumlah kader Demokrat yang duduk di sampingnya sempat menyarankan agar ia tidak meninggalkan ruangan.

"Tapi, daripada saya acungkan kartu kuning, kan, lebih tidak elok. Jadi lebih baik saya keluar, saya duduk di luar sampai selesai beliau pidato kemudian saya masuk kembali," kata dia.

Saat itu, Ferdinand pun berharap Partai Demokrat bisa mendorong terciptanya poros ketiga pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Dia tak ingin partai tempatnya bernaung berkoalisi dengan Jokowi.

Berhenti dukung Prabowo-Sandi

Pada Pilpres 2019, Demokrat memang tak berkoalisi dengan partai pengusung Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebaliknya, partai bintang mercy itu mendukung pencapresan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno lewat Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com