Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdinand Hutahaean Mengaku Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg PDI-P

Kompas.com - 03/08/2023, 12:59 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengaku menggantikan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk maju pada Pileg 2024.

Ferdinand mengatakan, namanya terdaftar dalam bacaleg Dapil DKI Jakarta III. Padahal, nama Effendi Simbolon sudah tidak ada di sana.

"Saat ini posisi saya ada dalam daftar 8 orang Bacaleg Dapil 3 Jakarta Kodya Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Dan di antara nama itu, tidak ada nama Effendi Simbolon," ujar Ferdinand saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Aksi Budiman Sudjatmiko-Effendi Simbolon Jadi Bola Salju, Kader PDI-P Lain Bisa Ikut Dukung Prabowo

Ferdinand mengeklaim, dirinya ditugaskan untuk mengisi dapil tersebut saat ini.

Dia mengaku tidak tahu kenapa Effendi Simbolon digantikan olehnya.

"Terkait alasannya, itu adalah kebijakan partai atau DPP PDI Perjuangan," imbuhnya.

Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto tak kunjung membalas pesan wartawan saat dimintai konfirmasi perihal klaim Ferdinand Hutahaean ini.

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, Ketua DPP PDI-P Komarudin Watubun, dan Wasekjen PDI-P Sadarestuwati juga belum kunjung membalas pesan wartawan.

Baca juga: Laporkan Rocky Gerung atas Dugaan Menghina Jokowi, Ferdinand Hutahaean Diperiksa Polda Metro

Diketahui, nama Effendi Simbolon sempat menjadi perbincangan di internal partai banteng usai dirinya mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, pada 7 Juli 2023.

Saat itu, Effendi mengatakan bahwa PSBI bukan merupakan forum calon presiden (capres). Di sisi lain, ia ingin mendengarkan pandangan Prabowo bila kelak menjadi nakhoda Indonesia setelah Presiden Joko Widodo.

Prabowo merupakan bakal calon presiden yang ingin diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Di sisi lain, PDI-P telah mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Baca juga: Politikus PDI-P Ferdinand Hutahaean Laporkan Rocky Gerung atas Dugaan Menghina Jokowi

Akibat hal itu, Effendi dipanggil Hasto dan Komarudin Watubun ke Kantor DPP PDI-P. Usai melakukan pertemuan tertutup, Effendi mengeklaim masih tegak lurus dengan perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Sementara itu, Ferdinand Hutahaean merupakan mantan terpidana kasus ujaran kebencian. Ia divonis lima bulan penjara oleh majelis hakim pada 19 April 2022 atau lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), yakni tujuh bulan penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com