Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Kompas.com - 28/06/2024, 10:51 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menunjukkan isyarat serius membangun kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Apalagi, setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara sepihak mendeklarasikan pengusungan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada Jakarta.

Dengan kata lain, menurut Adi, sangat mungkin PKB meninggalkan Anies Baswedan untuk diusung pada Pilkada Jakarta.

“PKB misalnya sepertinya menunjukkan rasa tidak happy-nya dengan proposal PKS. PKB mengatakan, sangat mungkin akan kerja sama dengan PDI-P. Apalagi tawaran PDI-P kerjasama dengan PKB kan di dua wilayah, Jakarta dan Jawa Timur soal kemungkinan menduetkan kader terbaik mereka,” ujar Adi kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

“Itu artinya dalam konteks Jakarta bukan tidak mungkin PKB itu akan meninggalkan Anies,” katanya melanjutkan.

Baca juga: Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Selain itu, PKB juga sempat menyebut nama kadernya Ida Fauziyah dalam konteks Pilkada Jakarta. Di sisi lain, juga mengatakan bahwa pengusungan Anies bukan keputusan final karena sebatas keputusan di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta.

“Ini adalah dinamika politik soal bagaimana ketika PKS itu menyodorkan proposal Anies dan Sohibul Iman. PKB keliatan bereaksi, kelihatan PKB mulai serius menjajaki komunikasi dengan PDI-P,” ujar Adi.

Di sisi lain, Adi mengatakan, dari pernyataan elite PDI-P nampaknya partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu terbuka membangun kerja sama politik dengan PKB untuk Pilkada Jawa Timur dan Jakarta.

Oleh karena itu, menurut dia, bukan tidak mungkin kerja sama PKB dan PDI-P terjadi di Pilkada Jakarta. Apalagi, jika PKS tidak mau mengubah proposal politiknya yang mengusung Anies-Sohibul Iman.

“PDI-P elitenya satu persatu sudah mulai ngomong bahwa koalisi PDI-P dan PKB itu sudah cukup untuk maju di Jakarta. Itu artinya apa? Ini kan satu statement ya secara lugas bahwa PDI-P tanpa PKS sekalipun bisa memajukan calon gubernur dan calon wakil gubernur dengan PKB,” kata Adi.

Baca juga: Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Namun, Adi berpandangan bahwa koalisi PKS dan PDI-P serta partai politik lainnya terkait pengusungan Anies masih mungkin terjadi jika ada titik temu terkait calon pendamping Anies.

“Kecuali, misalnya PKS meralat proposal politiknya bahwa PKS mau Anies Baswedan tapi soal wakil itu diputuskan partai-partai pengusung yang nantinya mengusung Anies. Atau soal wakil Anies diserahkan pada Anies,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, DPW PKB Jakarta adalah yang pertama kali merekomendasikan dukungan pada Anies Baswedan untuk maju kembali sebagai calon Gubernur Jakarta pada 13 Juni 2024.

Bermodal rekomendasi itu, Anies pada 14 Juni 2024, mengumumkan siap kembali maju sebagai petahana pada Pilkada Jakarta 2024.

Kemudian, Anies diketahui mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan calon kepala daerah yang digelar oleh DPW PKB Jakarta.

Baca juga: PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Komnas HAM Diminta Bentuk Timsus untuk Investigasi Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi

Komnas HAM Diminta Bentuk Timsus untuk Investigasi Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi

Nasional
TNI AD Terbuka jika Publik Punya Bukti Tentara Bakar Rumah Wartawan di Karo

TNI AD Terbuka jika Publik Punya Bukti Tentara Bakar Rumah Wartawan di Karo

Nasional
Koarmada I Usul Kapal-kapal Berat Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

Koarmada I Usul Kapal-kapal Berat Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

Nasional
Menko Polhukam Harap Tim 'Reaksi Cepat' Anti-Peretasan Tak Cuma Pajangan

Menko Polhukam Harap Tim "Reaksi Cepat" Anti-Peretasan Tak Cuma Pajangan

Nasional
Peretas PDN Ingin Pulihkan Data Rabu Besok, Pengamat: Jangan Percaya Janji Palsu

Peretas PDN Ingin Pulihkan Data Rabu Besok, Pengamat: Jangan Percaya Janji Palsu

Nasional
KPU Resmi Akomodasi Putusan MA, Batas Usia Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

KPU Resmi Akomodasi Putusan MA, Batas Usia Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

Nasional
Jadi Koalisi PDI-P di Pilpres, Perindo Kini Datangi Demokrat untuk Pilkada

Jadi Koalisi PDI-P di Pilpres, Perindo Kini Datangi Demokrat untuk Pilkada

Nasional
KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

Nasional
Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Nasional
Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Nasional
KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

Nasional
Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Nasional
2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Nasional
PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

Nasional
KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com