Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Kompas.com - 29/06/2024, 19:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sinyal bakal membentuk poros ketiga pada Pilkada Jakarta 2024, yakni poros rakyat yang akan menyerap aspirasi masyarakat.

"Dulu ada poros tengah untuk menjegal kepemimpinan Bu Mega. Kita poros rakyat saja, lah. PDI-P bergerak untuk menyerap aspirasi rakyat," kata Hasto di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2024).

Hasto mengatakan, PDI-P juga membuka peluang kerja sama dengan banyak partai politik untuk berbagai daerah pada Pilkada 2024.

Ia mencontohkan, PDI-P dan Partai Amanat Nasional menjalin kerja sama pada Pilkada Bengkulu.

Baca juga: PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

"Calon gubernur dan wakil gubernur di Bengkulu, PDI-P kerja sama dengan PAN. Ada Pak Helmi Hasan dengan kader PDI-P yang telah terbukti sukses jadi bupati 2 periode yaitu Pak Mian," kata Hasto.

Menurut dia, kerja sama diperlukan mengingat Indonesia saat ini juga menghadapi tantangan eksternal dan geopolitik global.

Hasto lantas menganalogikan kerja sama PNI dan Masyumi ketika Indonesia baru saja berdiri, untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.

"Sekarang kita juga menghadapi tantangan internal dan juga eksternal akibat geopolitik itu. Jadi ada perspektif historis yang juga bisa dijadikan pijakan oleh PDI-P," tutur Hasto.

Kemungkinan akan adanya poros ketiga pada Pilkada Jakarta 2024 terbuka setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta.

Baca juga: Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, poros baru bisa saja terbentuk karena partai seperti PDI-P dan PKB akan mempertimbangkan kembali rencana mengusung Anies setelah PKS menduetkan Anies dengan Sohibul.

Menurut dia, bisa saja partai-partai yang tadinya ingin mengusung Anies jadi berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Misalnya teman-teman PKB yang tadinya mengusung Pak Anies. Waktu itu bahkan PKB kan mengusulkan juga ada sebut nama Pak Kaesang. PDI-P yang tadinya timbang-timbang punya nyalonin Pak Anies dengan berharap mungkin wakilnya berasal dari PDI-P. Nah ini kan ada pergerakan baru dengan munculnya dua nama itu," ujar Doli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com