Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Kompas.com - 29/06/2024, 09:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkapkan bahwa pihaknya mempertimbangkan banyak hal untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024. 

Bukan hanya menimbang elektoral, PDI-P juga melihat gagasan dan pemikiran calon sebelum mengusungnya pada gelanggang pemilihan.

"Jadi tidak cuma, oh ya survei angkanya begini-begini. Terus kepalanya enggak ada gimana? Enggak ada isi kepalanya, enggak punya pikiran, enggak punya gagasan, enggak punya program. Kan semua harus kita hitung," kata Adian ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Adian mengatakan PDI-P saat ini masih terus mengkaji sejumlah nama untuk dicalonkan pada Pilkada Jakarta.

Sosok itu disebut harus memiliki gagasan yang baik untuk mengatasi sejumlah persoalan di Jakarta, misalnya, cara menekan angka kemiskinan dan pengangguran.

Baca juga: Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi Cawe-cawe di Pilkada 2024

"Artinya bahwa kita akan lebih berorientasi pada, oke, kamu mau menjadi kepala daerah, apa pemikiranmu tentang daerah ini, bagaimana pandanganmu, setahu apa kamu, persoalan-persoalan rakyatnya, berapa jumlah kemiskinan," jelas Adian.

"Oke, bagaimana menurunkan jumlah kemiskinan, berapa jumlah pengangguran. Oke, apa yang harus dilakukan untuk menurunkan jumlah pengangguran, kayak begitu itu penting loh," lanjutnya.

Sementara, ketika ditanya soal peluang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Adian tak menjawab tegas. Anggota DPR Fraksi PDI-P ini menyebut, partainya masih memperhitungkan dinamika politik terkait Anies.

Ia menegaskan, PDI-P belum memutuskan nama calon gubernur dan wakil gubernur untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024.

"Dinamikanya tetap terus kita perhitungkan, tetap kita kaji peluang-peluangnya, tetap kita diskusikan satu dengan yang lain. Walaupun sampai saat ini kita belum memutuskan satu nama pun, tapi kita menghormati seluruh keputusan partai-partai yang lain, kedaulatan partai mereka untuk memutuskan siapapun, itu kita hormati," tutur Adian.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani membuka peluang untuk PDI-P mengusung kader sendiri untuk Pilkada Jakarta 2024.

Menurutnya, sudah ada beberapa nama kader yang berpotensi diusung sebagai calon kepala daerah. Namun, nama-nama tersebut belum bisa dipublikasikan.

"Mungkin juga," ucap Puan Maharani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2024).

"Banyak nama yang menonjol, tapi belum bisa dikeluarkan," sambungnya.

Puan mengatakan, terbuka kemungkinan PDI-P menerbitkan surat rekomendasi Pilkada Jakarta pada Juli mendatang.

"Kan belum pendaftaran kan, masih Agustus. Jadi, masih ada waktu kita tunggu, yang pasti komunikasi tetap kita lakuin ke semua partai," ujar Puan Maharani.

"Bisa (pemberian surat rekomendasi di bulan Juli), secepat-cepatnya," kata dia.

Baca juga: Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: 8 Tahun di KPK, Saya Gagal Berantas Korupsi

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: 8 Tahun di KPK, Saya Gagal Berantas Korupsi

Nasional
Pemerintah Bidik 500 Miliar Dollar AS Dana Kelolaan Family Office di Indonesia

Pemerintah Bidik 500 Miliar Dollar AS Dana Kelolaan Family Office di Indonesia

Nasional
Sandiaga Tunggu Penugasan Partai buat Maju Pilkada 2024

Sandiaga Tunggu Penugasan Partai buat Maju Pilkada 2024

Nasional
Demokrat: Bagi DPR, KPK Seperti 'Teroris', Menakutkan

Demokrat: Bagi DPR, KPK Seperti "Teroris", Menakutkan

Nasional
Indonesia Kecam Israel yang Sahkan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat Palestina

Indonesia Kecam Israel yang Sahkan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat Palestina

Nasional
Menakar Gagasan Gubernur Tak Lagi Mewakili Pemerintah Pusat

Menakar Gagasan Gubernur Tak Lagi Mewakili Pemerintah Pusat

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus untuk Kaji Family Office di Indonesia

Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus untuk Kaji Family Office di Indonesia

Nasional
Pendaftar Capim dan Dewas KPK Baru 26 Orang, Pansel Segera Lakukan Evaluasi

Pendaftar Capim dan Dewas KPK Baru 26 Orang, Pansel Segera Lakukan Evaluasi

Nasional
TNI AU Dapat Hibah Tempat Pemeliharaan Mesin Pesawat C-130 Hercules dari AS

TNI AU Dapat Hibah Tempat Pemeliharaan Mesin Pesawat C-130 Hercules dari AS

Nasional
KPK Sita 40 Bidang Lahan Eks Bupati Meranti Senilai Rp 5 Miliar

KPK Sita 40 Bidang Lahan Eks Bupati Meranti Senilai Rp 5 Miliar

Nasional
Ketua Pansel Bantah Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Sepi Peminat

Ketua Pansel Bantah Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Sepi Peminat

Nasional
Ketua KPK Ungkap Ada Masalah dengan Polri-Kejagung, Johan Budi dan Anggota DPR Lain Penasaran

Ketua KPK Ungkap Ada Masalah dengan Polri-Kejagung, Johan Budi dan Anggota DPR Lain Penasaran

Nasional
Survei Litbang Kompas: 74 Persen Reponden Yakin Polri Bisa Optimal Dukung Percepatan Transformasi Ekonomi

Survei Litbang Kompas: 74 Persen Reponden Yakin Polri Bisa Optimal Dukung Percepatan Transformasi Ekonomi

Nasional
Dapat Karpet Merah dari KPU, Kaesang Diyakini Semakin Mantap Maju Pilkada

Dapat Karpet Merah dari KPU, Kaesang Diyakini Semakin Mantap Maju Pilkada

Nasional
Minggu Kedua Pendaftaran, Ada 10 Orang Daftar Capim KPK 2024-2029

Minggu Kedua Pendaftaran, Ada 10 Orang Daftar Capim KPK 2024-2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com