Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Kompas.com - 30/06/2024, 18:58 WIB
Tria Sutrisna,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai posisi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 jauh lebih diuntungkan dan berpeluang meraih kemenangan.

Hal tersebut karena Anies adalah sosok yang didukung Prabowo Subianto pada Pilkada Jakarta 2017. Di sisi lain Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden sejak 21 Oktober 2024.

“Pada waktu Pilpres kemarin memang Pak Jokowi masih powerfull, karena memang beliau adalah presiden. Tapi nanti waktu Pilkada tanggal 27 November itu per tanggal 21 Oktober itu presidennya sudah bukan lagi Pak Jokowi. Sudah Pak Prabowo,” ujar Hidayat dalam program Gaspol di Youtube Kompas.com, dikutip Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Ridwan Kamil-Kaesang Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, PKS: Anies-Sohibul Butuh Lawan Tangguh

“Dan Pak Prabowo adalah orang yang kemarin mencalonkan Pak Anies sebagai calon gubernur tahun 2017 dan menang,” sambungnya.

Di samping itu, kata Hidayat, popularitas Anies saat ini sudah jauh meningkat daripada 2017 karena sempat menjadi calon presiden 2024.

Kondisi ini dianggap lebih menguntungkan dibandingkan posisi Anies pada 2017, ketika harus berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hidayat berpandangan, posisi Ahok saat itu lebih diuntungkan karena didukung oleh partai politik yang sedang berkuasa dan memenangkan Jokowi.

Baca juga: Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

“Pada tahun 2017. Waktu kami dengan Pak Prabowo, PKS mengajukan Pak Anies dan Pak Sandi. Itu kan lawan kami Ahok dengan didukung oleh semua potensi negara. Ya kita menang tuh,” kata Hidayat

“Padahal waktu itu Pak Anies belum dikenal dalam tanda kutip. Sekarang Pak Anies, apalagi kemarin jadi capres, sangat-sangat dikenal. Jadi saya kira semua orang juga akan menghitung itu. Ngapain juga semua dikerahkan, kalau akan kalah lagi,” tutur Hidayat.

Atas dasar itu, Hidayat dan PKS meyakini Anies dan bakal calon pasangannya, yakni Sohibul Iman akan bisa mendominasi di Pilkada Jakarta.

Di samping itu, sosok Sohibul juga sudah dikenal masyarakat karena rekam jejaknya di dunia politik dan pernah menjadi wakil rakyat di Jakarta.

Baca juga: PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

“Bila kawan-kawan ingin menang ya ini lah! Monggo,” pungkas Hidayat.

Diberitakan sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengumumkan, partainya akan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal cagub dan Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Syaikhu dalam acara Sekolah Kepemimpinan Partai PKS di Grand Sahid Hotel, Selasa (25/6/2024).

Meski begitu, PKS harus tetap berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan Anies dan Sohibul. Sebab, jumlah kursi yang dimiliki PKS di DPRD Jakarta belum memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon di Pilkada Jakarta.

Diketahui, PKS hanya menduduki 18 kursi di DPRD Jakarta periode 2024-2029. Kurang 4 kursi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan, yakni sebanyak 22 kursi.

Di sisi lain, PDI-P mengakui jika nama Anies Baswedan menjadi sosok yang masuk dalam daftar pertimbangan untuk di dukung di Pilkada Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Nasional
2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Nasional
PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

Nasional
KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

Nasional
Polda Sumbar Dianggap Sepihak Tutup Kasus Kematian Afif Maulana, Tak Beritahu Keluarga

Polda Sumbar Dianggap Sepihak Tutup Kasus Kematian Afif Maulana, Tak Beritahu Keluarga

Nasional
Akui Buka Komunikasi dengan Sandiaga, PKB: Tapi Bukan untuk Pilkada Jatim

Akui Buka Komunikasi dengan Sandiaga, PKB: Tapi Bukan untuk Pilkada Jatim

Nasional
Tewasnya Afif Maulana di Padang Menambah Panjang Catatan Kekerasan oleh Polisi

Tewasnya Afif Maulana di Padang Menambah Panjang Catatan Kekerasan oleh Polisi

Nasional
Pemerintah Didorong Optimalkan Pariwisata di Kawasan Perbatasan

Pemerintah Didorong Optimalkan Pariwisata di Kawasan Perbatasan

Nasional
Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Nasional
Muhadjir: PTN Kita 'Tax Spender Boy', Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang

Muhadjir: PTN Kita "Tax Spender Boy", Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang

Nasional
Hendry Lie Belum Dipanggil Lagi di Kasus Timah, Kejagung: Masih Sakit

Hendry Lie Belum Dipanggil Lagi di Kasus Timah, Kejagung: Masih Sakit

Nasional
Puan Minta Pemerintah Evaluasi Serius agar Peretasan PDN Tak Terulang

Puan Minta Pemerintah Evaluasi Serius agar Peretasan PDN Tak Terulang

Nasional
KPK Panggil Pejabat Kemensos Jadi Saksi Kasus Bansos Presiden

KPK Panggil Pejabat Kemensos Jadi Saksi Kasus Bansos Presiden

Nasional
PKS Sarankan PKB Jadikan Anies Kader supaya Mau Dukung Duet Anies-Sohibul

PKS Sarankan PKB Jadikan Anies Kader supaya Mau Dukung Duet Anies-Sohibul

Nasional
Penutupan Kasus Dugaan Penyiksaan Afif Maulana Dinilai Bentuk Arogansi Polisi

Penutupan Kasus Dugaan Penyiksaan Afif Maulana Dinilai Bentuk Arogansi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com