Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Kompas.com - 20/06/2024, 18:20 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

Terbaru, Doli bahkan mengemukakan bahwa warga Jabar menginginkan dipimpin kembali oleh Ridwan Kamil untuk periode kedua atau terakhir kalinya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Golkar memang bakal kehilangan kesempatan menjaga elektoral di Jabar untuk pemilihan umum (Pemilu) 2029 apabila merelakan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta.

Pasalnya, Golkar tidak memiliki sosok lain yang memiliki elektabilitas dan keberterimaan tinggi di Jawa Barat selain Ridwan Kamil saat ini.

Baca juga: Residu Pilpres di Balik Wacana Pengusungan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta

Ditambah lagi, Dedi menyebut, jumlah pemilih di Jawa Barat empat kali lebih banyak dari Jakarta. Diketahui, ada 35.714.901 pemilih di Jabar, sedangkan Jakarta 8.252.897 pemilih.

Apalagi, pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024, Golkar diketahui menang di Jabar dengan 4.292.082 suara.

Oleh karena itu, menurut Dedi, wajar jika Golkar menjadi gamang untuk melepas Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta.

Respons PAN

Menanggapi turunnya elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta, PAN menyebut, tidak bisa memaksa Golkar untuk menugaskan kadernya tersebut maju di Pilkada Jakarta 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, semua keputusan dikembalikan kepada Golkar sebagai rumah Ridwan Kamil.

"Soal Kang Emil (Ridwan Kamil) maju apa tidak, semuanya dikembalikan kepada Kang Emil sendiri dan kepada partainya, yaitu Partai Golkar, apakah kemudian keputusannya Partai Golkar itu mendukung Kang Emil di DKI atau Jawa Barat," ujar Viva saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

"Tentunya kami anggota koalisi tidak bisa memaksakan kehendak, karena itu adalah urusan internal dari Partai Golkar dan Kang Emil,” katanya melanjutkan.

Baca juga: Golkar: Ridwan Kamil Bersedia Maju di Pilkada Jakarta karena Berasumsi Anies Tak Ikut Lagi

Namun, dia menyebut bahwa semua pihak pasti ingin menang dalam kontestasi pilkada di setiap daerah.

"Semuanya tentu bertujuan ingin menang dalam pilkada, sehingga semua proses politik masih dinamis dan masih berlangsung. Nanti kita akan lihat perkembangannya,” kata Viva Yoga

Gerindra ingatkan Golkar

Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. Menurut dia, partainya tidak bisa memaksa agar Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Habiburokhman mengatakan, Golkar diberikan waktu untuk mempertimbangkan terkait pengusungan Ridwan Kamil di Pilkada 2024. Meskipun, dia tetap menekankan bahwa Koalisi Indonesia Maju menginginkan kemenangan di Jakarta dan Jawa Barat sekaligus.

"Kalau mereka mau di Jawa Barat ya pasti diputuskan di Jawa Barat oleh mereka. Tapi, kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip dari Antaranews, Kamis.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com