Terbaru, Doli bahkan mengemukakan bahwa warga Jabar menginginkan dipimpin kembali oleh Ridwan Kamil untuk periode kedua atau terakhir kalinya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Golkar memang bakal kehilangan kesempatan menjaga elektoral di Jabar untuk pemilihan umum (Pemilu) 2029 apabila merelakan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta.
Pasalnya, Golkar tidak memiliki sosok lain yang memiliki elektabilitas dan keberterimaan tinggi di Jawa Barat selain Ridwan Kamil saat ini.
Baca juga: Residu Pilpres di Balik Wacana Pengusungan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta
Ditambah lagi, Dedi menyebut, jumlah pemilih di Jawa Barat empat kali lebih banyak dari Jakarta. Diketahui, ada 35.714.901 pemilih di Jabar, sedangkan Jakarta 8.252.897 pemilih.
Apalagi, pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024, Golkar diketahui menang di Jabar dengan 4.292.082 suara.
Oleh karena itu, menurut Dedi, wajar jika Golkar menjadi gamang untuk melepas Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta.
Menanggapi turunnya elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta, PAN menyebut, tidak bisa memaksa Golkar untuk menugaskan kadernya tersebut maju di Pilkada Jakarta 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, semua keputusan dikembalikan kepada Golkar sebagai rumah Ridwan Kamil.
"Soal Kang Emil (Ridwan Kamil) maju apa tidak, semuanya dikembalikan kepada Kang Emil sendiri dan kepada partainya, yaitu Partai Golkar, apakah kemudian keputusannya Partai Golkar itu mendukung Kang Emil di DKI atau Jawa Barat," ujar Viva saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/6/2024).
"Tentunya kami anggota koalisi tidak bisa memaksakan kehendak, karena itu adalah urusan internal dari Partai Golkar dan Kang Emil,” katanya melanjutkan.
Baca juga: Golkar: Ridwan Kamil Bersedia Maju di Pilkada Jakarta karena Berasumsi Anies Tak Ikut Lagi
Namun, dia menyebut bahwa semua pihak pasti ingin menang dalam kontestasi pilkada di setiap daerah.
"Semuanya tentu bertujuan ingin menang dalam pilkada, sehingga semua proses politik masih dinamis dan masih berlangsung. Nanti kita akan lihat perkembangannya,” kata Viva Yoga
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. Menurut dia, partainya tidak bisa memaksa agar Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Habiburokhman mengatakan, Golkar diberikan waktu untuk mempertimbangkan terkait pengusungan Ridwan Kamil di Pilkada 2024. Meskipun, dia tetap menekankan bahwa Koalisi Indonesia Maju menginginkan kemenangan di Jakarta dan Jawa Barat sekaligus.
"Kalau mereka mau di Jawa Barat ya pasti diputuskan di Jawa Barat oleh mereka. Tapi, kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip dari Antaranews, Kamis.