Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Kompas.com - 20/06/2024, 18:05 WIB
Khairina,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

MEKKAH,KOMPAS.com -- Rangkaian puncak haji 1445 Hijriah telah berakhir. Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, ada 295 jemaah yang hajinya dibadalkan lantaran tidak mampu melanjutkan ibadah hajinya ataupun karena wafat.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief mengatakan, ratusan jemaah yang dibadalkan tersebut wafat di Tanah Air dan di Arab Saudi.

"Jemaah haji yang dibadalkan sebanyak 295 jemaah dengan rincian 9 jemaah tunggakan tahun lalu, 9 jemaah wafat di embarkasi, 115 jemaah wafat di Arab Saudi, 119 jemaah sakit di RS Saudi, dan 43 jemaah sakit yang dirawat di KKHI," ujar Hilman saat malaporkan dalam acara "Menteri Agama Menyapa dan Mengapresiasi PPIH Arab Saudi" di Mekkah, Rabu (19/6/2024) malam.

 Baca juga: Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Sejak rangkaian puncak haji dimulai, tercatat ada 17.113 jamaah yang melaksanakan Tarwiyah. Mereka tidak langsung menuju ke Arafah, tapi melaksanakan ibadah ke Mina dulu.

"Dengan rincian mereka yang menggunakan bus 17.072 jamaah. Mereka yang berjalan kaki (menuju Mina) sebanyak 41 jamaah," ucap Hilman.

Dia pun melaporkan jumlah jemaah haji Indonesia yang melakukan safari wukuf. Pertama, safari wukuf jamaah sakit yang dilakukan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Kedua, safari wukuf jemaah lansia non-mandiri yang difasilitasi oleh Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Kementerian Agama (Kemenag).

Menurut dia, jumlah jemaah haji yang safari wukuf dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menuju ke Arafah ada sebanyak 53 jemaah dengan mengggunakan 11 bus.

Baca juga: Kecewa Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, DPR: Desas-desusnya Dijual

"Dan jemaah lansia non mandiri sebanyak 301 jemaah. Dan satu jemaah dirujuk ke rumah sakit sebelum wukuf dan satu meninggal sebelum wukuf," kata Hilman.

Dia mengatakan, total jemaah yang tiba di Arafah sebanyak 212.822 jamaah dengan jumlah 553 kloter. Mereka tinggal di 1.169 tenda yang telah disiapkan pihak Masyariq.

"Jemaah yang wafat di Arafah sebanyak 9 jemaah," jelas dia.

Pergerakaan jemaah dari Arafah kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Menurut dia, ada jemaah yang berangkat dari Arafah menuju Muzdalifah dan ada jemaah yang melakukan murur di Muzdalifah menuju ke Mina langsung.

"Pergerakan jamaah haji skema normal dari Arafah ke Muzdalifah sebanyak 158.955 jemaah atau 75 persen. Pegerakan jamaah haji dengan skema murur langsung menuju Mina sebanyak 53.863 jamaah atau sekitar 25 persen," kata Hilman.

Baca juga: Penyebab 36 Jemaah Haji Asal Jateng DIY Meninggal di Tanah Suci

Setelah sampai di Mina, jemaah haji Indonesia kemudian mendapatkan tenda sebanyak 3.902 tenda. Jemaah haji yang mengambil nafar awal ada sekitar 135 ribu atau 62 persen.

Sedangkan jemaah yang mengambil nafar tsani berjumlah sekitar 82 ribu jemaah atau 38 persen.

"Jemaah yang wafat di Mina sebanyak 27 jamaah," jelas dia.

Hingga Rabu (19/6/2024) malam, seluruh jemaah haji telah bergeser dari Mina menuju hotelnya masing-masing dan selanjutnya akan melaksanakan tawaf ifadlah di Masjidil Haram.

"Seluruh jemaah haji Indonesia kembali ke hotelnya masing-masing untuk kemudian di hari berkutnya akan melaksanakan tawaf ifadah untuk penyempurnaan haji," kata Hilman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Nasional
PDN Kena 'Ransomware', Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

PDN Kena "Ransomware", Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

Nasional
Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Nasional
PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

Nasional
Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Nasional
Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Kemensetneg: Presiden Sendiri yang Memilih Lokasi

Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Kemensetneg: Presiden Sendiri yang Memilih Lokasi

Nasional
Serangan Siber PDN Dinilai Semakin Menggerus Kepercayaan Publik

Serangan Siber PDN Dinilai Semakin Menggerus Kepercayaan Publik

Nasional
Publik Dirugikan 'Ransomware' PDN Bisa Tuntut Perdata Pemerintah

Publik Dirugikan "Ransomware" PDN Bisa Tuntut Perdata Pemerintah

Nasional
KPK Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Proyek Pengerukan Alur Pelayaran di 4 Pelabuhan

KPK Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Proyek Pengerukan Alur Pelayaran di 4 Pelabuhan

Nasional
Notifikasi Dampak 'Ransomware' PDN Nihil, Sikap Pemerintah Dipertanyakan

Notifikasi Dampak "Ransomware" PDN Nihil, Sikap Pemerintah Dipertanyakan

Nasional
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Pengerukan Jalur Pelayaran di 4 Pelabuhan

KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Pengerukan Jalur Pelayaran di 4 Pelabuhan

Nasional
Duet Anies-Sohibul Dinilai Tak Realistis, PKS: Ini Pasangan Ideal, Punya Wawasan Global

Duet Anies-Sohibul Dinilai Tak Realistis, PKS: Ini Pasangan Ideal, Punya Wawasan Global

Nasional
PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

Nasional
Ikuti Program MBKM, Taruna-taruni Kementerian KP Hasilkan Inovasi Produk Olahan Kelautan dan Perikanan

Ikuti Program MBKM, Taruna-taruni Kementerian KP Hasilkan Inovasi Produk Olahan Kelautan dan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com