Bukankah situasi itu yang saat ini dihadapi bangsa ini.
Di bagian penutup Buya menulis demikian,"...Kegetiran ini telah lama mengundang pertanyaan besar, yakni apakah pola pembangunan bangsa dan negara ini mau berpedoman pada UUD 1945 atau Konstitusi ini hanya dipakai sebagai tameng untuk menutupi keganasan sistem de facto neoliberalisme yang mengkhianati seluruh ruh Pancasila dan UUD 1945?
Panorama ”rancak di labuah” atau ”mentereng di luar, remuk di dalam” adalah penyakit sosial kronis yang menipu kita selama ini. Sumpah jabatan para birokrat sebelum diangkat atau menjabat sebuah posisi seperti tidak ada pengaruhnya dalam mengawal dan meluruskan perilaku mereka sebagai pejabat publik. Kebiasaan ABS dan AIS (asal bapak senang dan asal ibu senang) yang memuakkan masih saja setia bersama kita sampai hari ini. Ini adalah perilaku culas yang menutup realitas hitam yang sebenarnya."
Bukanlah alarm yang dinyalakan Buya Syafii sekarang sedang di depan mata?
Dalam esai lainnya tahun 2011, Buya Syafii menulis, “Dengan penduduk 241 juta pada tahun 2011 saja Indonesia telah keteteran oleh berbagai masalah yang berimpit. Pada tahun 2050, jika rahim Nusantara gagal melahirkan para negarawan dengan wawasan yang jauh menembus ke depan, karena yang berkeliaran adalah politisi rabun ayam plus pengusaha tunamoral, Anda bisa membayangkan kira-kira seperti apa Indonesia pada tahun itu. Apakah pada tahun itu cucu-cucu kita masih bisa tersenyum atau mereka harus meratapi nasib malangnya sebagai ekor ulah buruk dari generasi yang melahirkannya?
Alarm dalam kesunyian itu perlu ditangkap dengan mata hati. Bertanya jujur pada diri sendiri. Saatnya masyarakat sipil yang tak membawa beban organisasi, para pemikir bebas, bertemu, menemukan masalah bangsa, menata peta jalan, dan menawarkan kepada pemerintahan baru untuk menemukan kembali Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.