Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Kerap Dapat Tawaran Gabung Pemerintahan Jokowi, PKS: Siapa yang Jadi Oposisi?

Kompas.com - 24/10/2022, 06:02 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid merespons kabar adanya elite PKS yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta.

Kholid tidak menjawab secara terang mengenai kabar tersebut. Tetapi, Kholid mengakui bahwa PKS membuka komunikasi dengan Jokowi.

"Saya pikir itu perlu diperjelas siapa yang bertemu, kapan, dan sebagainya. Kalau kami dengar memang ada komunikasi ya dan sebenarnya ini harus saya sampaikan," ujar Kholid di Hotel Amaris, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2022).

Kholid menjelaskan, PKS kerap diajak berkomunikasi untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi, baik saat periode pertama maupun kedua.

Baca juga: PKS Yakin Koalisi Nasdem-Demokrat Tak Kandas di Tengah Jalan

Hanya saja, atas nama demokrasi, PKS menolak tawaran tersebut.

Diketahui, saat ini hanya ada dua partai yang berada di luar pemerintahan Jokowi, yakni PKS dan Partai Demokrat.

"Coba bayangkan kalau PKS gabung (ke dalam pemerintahan Jokowi), siapa yang akan jadi kekuatan oposisi?" kata Kholid.

Kholid menekankan bahwa tawaran-tawaran seperti itu kepada PKS memang nyata.

Baca juga: Nasdem Usul Cawapres Anies dari Luas Koalisi, PKS: Tidak Adil Buat Parpol yang Punya Kader Bagus

Ia menyebut pihak Istana yang menyampaikan tawaran kepada PKS agar masuk ke dalam kabinet.

Walau begitu, kata Kholid, PKS tegas menjadi oposisi sampai masa jabatan Jokowi habis di tahun 2024.

"Kami tetap komitmen tetap menjadi oposisi hingga tahun 2024," ujar Kholid.

Kemudian, Kholid mengatakan, tawaran-tawaran untuk bergabung ke pemerintah adalah hal yang biasa.

Baca juga: Cak Imin Harap PKS Gabung Koalisi PKB-Gerindra

Ia menyebut, jika sebuah partai memutuskan memposisikan diri di luar pemerintah, bukan berarti mereka tidak berkomunikasi sama sekali dengan pemerintah yang tengah berkuasa.

"Jangan sampai ada anggapan bahwa ketika oposisi itu kita tidak membangun komunikasi, itu salah. Kita ini sebagai bangsa itu tidak boleh menutup komunikasi," katanya.

"PKS walaupun kita beroposisi dengan Presiden Jokowi periode pertama dan kedua, kita masih membangun komunikasi. Kan begitu, ini sebagai bangsa. Dan karena itu kami sangat senang sekali Pak Anies Baswedan juga bertemu dengan Pak Jokowi. Itu adab akhlak yang baik," ujar Kholid lagi.

Baca juga: Jawaban PKS Atas Ajakan Koalisi Cak Imin: Kami Lagi Taaruf dengan Nasdem-Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com