Hal itu menandakan sosok Airlangga masuk dalam radar masyarakat sebagai salah satu sosok bakal capres. Airlangga juga gencar menampakkan dirinya melalui baliho sampai spanduk meski masih menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Survei itu dilakukan dengan tatap muka dengan sampel sebanyak 1,220 orang, dengan metode multistage random sampling.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, berpendapat Koalisi Indonesia Bersatu kemungkinan besar bakal mengusung capres dari kalangan luar atau eksternal. Sebab menurut dia, jika dipaksakan dari kalangan internal justru berpotensi merugikan karena belum memiliki figur bakal calon dengan elektabilitas menjanjikan.
"Pertemuan Ridwan Kamil dengan Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan seakan menguatkan kecenderungan itu," kata Bawono kepada Kompas.com, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Bangun Poros Koalisi, Airlangga Instruksikan Kader Golkar Jalin Komunikasi dengan PAN-PPP di Daerah
Selain itu, menurut dia Airlangga kemungkinan besar bakal didorong menjadi bakal calon wakil presiden untuk disandingkan dengan bakal calon presiden yang bakal ditetapkan kemudian. Alasannya lagi-lagi karena Partai Golkar punya pengaruh lebih besar di parlemen berkaca dari hasil Pemilu 2019.
"Kalau koalisi ini terus bertahan hingga pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden di pertengahan tahun depan maka posisi cawapres besar kemungkinan ditempati oleh Airlangga Hartarto," ujar Bawono.
"Dibandingkan Suharso Monoarfa (Ketua Umum PPP) dan ZulHas (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan), nama AH masih lebih baik secara elektabilitas," ucap Bawono.
(Penulis : Irfan Kamil, Tatang Guritno | Editor : Bagus Santosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.