Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Silmy Karim di Balik Kesuksesan TNI Sabet Juara Lomba Tembak sampai Buat Australia dan AS Keki

Kompas.com - 15/02/2022, 19:40 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

Kepada Luhut, Silmy Karim mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan TNI AD berhasil menyabet banyak medali. Tiga faktor kombinasi itu adalah petembak, amunisi, dan senjata.

Silmy mengatakan, kemenangan Indonesia membuktikan bahwa petembak Indonesia mumpuni. Sedangkan Pindad sendiri memiliki kemampuan dalam hal senjata dan amunisi. Ketiga kombinasi ini klop satu sama lain.

“Kemenangan ini sebagai bukti sudah saatnya memberikan kepercayaan tinggi kepada produk Indonesia. Kemenangan ini memperlihatkan kemampuan Indonesia bersaing dalam lomba. Kalau ini bisa diwujudkan dalam pengadaan produk pertahanan dan keamanan akan lebih indah lagi,” jelas Silmy.

Dukungan senjata dari Pindad ikut berpengaruh terhadap kemenangan TNI di berbagai ajang lomba tembak. Hingga tahun 2019, TNI AD berhasil meraih gelar juara umum di AASAM sebanyak 12 kali.

Baca juga: Sosok Dirut Krakatau Steel Silmy Karim yang Diusir DPR

Menurut Silmy, Indonesia pun berpotensi bersaing dengan produsen luar negeri dalam pengadaan alat pertahanan.

“Jika selama ini anak-anak ditanya soal senjata tahunya M16, kita juga ingin di luar negeri anak-anak tahunya SS2,” katanya.

Kemenangan telak Indonesia atas Australia, Amerika, dan sejumlah negara Eropa juga berimbas pada bisnis penjualan senjata produksi PT Pindad. Bahkan usai perhelatan AASAM 2015, sejumlah negara memburu senjata buatan dalam negeri itu.

“Ini bukan kemenangan pertama untuk Indonesia. Indonesia sudah menang (lomba menembak) delapan-sembilan tahunan. Kemenangan ini memang berimbas pada penjualan senjata dan lisensi,” ungkap Silmy pada 4 Juni 2015, seperti dilansir Kompas.com.

Baca juga: Terlibat Proyek Kereta Cepat dan Garap Pembangkit Listrik Jadi Tugas Silmy Karim di Pos Baru

Setidaknya, saat itu ada lima negara yang tertarik pada senjata SS2 yang digunakan petembak TNI AD tersebut. Dari lima negara tersebut, tiga negara memperlihatkan keseriusan dan akan menandatangani MoU.

“Negara-negara tersebut berasal dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Mereka memang pasar kami,” tutur Sylmi.

Mengenai detail negara yang tertarik pada senjata SS 2, ia enggan menjawab. Silmy sengaja merahasiakan nama negara karena khawatir ada yang menjegal sehingga transaksi batal.

“Baru menang saja senjata dibongkar. Kami enggak mau sebutkan, nanti dikilik-kilik, enggak jadi,” ucap pria asal Tegal tersebut.

Dilansir dari situs web resminya, TNI AD mengatakan, Pindad turut berkontribusi dalam kemenangan kontingen mereka di ajang menembak internasional berkat beberapa produk senjata andalannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com