Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Silmy Karim di Balik Kesuksesan TNI Sabet Juara Lomba Tembak sampai Buat Australia dan AS Keki

Kompas.com - 15/02/2022, 19:40 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesuksesan TNI AD dalam ajang lomba tembak militer AASAM (Australian Army Skills at Arms Meeting) sudah tak diragukan lagi. Di balik kesuksesan tersebut, ada peran dari Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero), Silmy Karim.

Seperti diketahui, TNI AD belasan kali menyabet gelar juara AASAM yang merupakan lomba tembak untuk Angkatan Darat dari 20 negara di Asia Pasifik serta beberapa negara benua Amerika dan Eropa.

Ada cerita menarik dalam kesuksesan TNI AD menjadi jawara di ajang AASAM.

Di tahun 2015, TNI lagi-lagi menunjukkan kehebatannya di mata para personel AD peserta AASAM. Saat itu, TNI AD berhasil mendapat 30 medali dari 50 medali emas yang diperebutkan.

Karena perbedaan perolehan medali yang begitu mencolok, panitia Australia hendak membongkar senjata yang digunakan kontingen TNI AD saat mengikuti lomba AASAM. Bukan hanya Austrilia, Amerika Serikat juga ikut protes dan meminta hal yang sama.

Baca juga: TNI AD Juara Umum Lomba Tembak AASAM 2019, 12 Kali Berturut-turut

Cerita soal Australia sebagai tuan rumah dan AS yang meminta TNI membongkar senjatanya sempat menghebohkan publik. Mereka seolah menilai tim TNI AD melakukan kecurangan dengan senjata buatan PT Pindad (Persero) yang digunakan dalam pertandingan.

Kontingen Indonesia pun menolak dan menyatakan jika panitia lomba hendak membongkar senjata TNI AD, panitia harus membongkar senjata semua peserta.

Dalam pertandingan AASAM 2015, kontingen TNI AD menggunakan senjata Pindad jenis SS-2 V-4 Heavy Barel dan Pistol G-2 (Elite&Combat) baik untuk kategori perorangan maupun beregu.

Di ajang AASAM 2015, TNI AD berhasil memboyong 30 medali emas, 16 perak, dan 10 perunggu. Sementara Australia yang merupakan tuan rumah berada di posisi kedua dengan 4 medali emas, 9 perak, dan 6 perunggu. Kemudian, posisi ketiga diraih AS yang hanya membawa pulang 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.

Kesuksesan TNI AD yang sempat menghebohkan di AASAM 2015 terjadi saat Pindad berada dalam pimpinan Silmy Karim. Kala itu, Silmy merupakan Dirut Pindad.

Baca juga: Dua Sniper TNI AD Raih Rekor One Shoot Two Kills di Lomba Tembak AASAM 2018

Luhut klarifikasi ke Silmy Karim

Kejadian di AASAM 2015 sempat mendapat perhatian Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Kepresiden.

Luhut bertanya-tanya mengapa Australia dan AS sampai berniat membongkar senjata kontingen TNI AD. Hal tersebut ia sampaikan ketika bertandang ke pabrik Pindad di Bandung, Kamis (4/6/2015).

Setelah mendapat penjelasan dari Silmy Karim, Luhut pun menegaskan tidak ada kecurangan dari tim Indonesia dalam AASAM.

“Tadi saya tanya kenapa bisa menang, ternyata ada rahasianya. Saya pelatih menembak, saya paham itu (senjata). Mereka buat satu satuan yang runtun, tidak ada kecurangan. Lalu kenapa (Australia) minta dibongkar? Kalau menangnya (selisih) cuma dua atau tiga boleh saja. Kalau menang 30 dari 50, itu kebanggaan,” ujar Luhut seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com