JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lenny N. Rosalin mengatakan, kendala terbesar perempuan dalam mengakses ekonomi digital adalah infrastruktur digital.
Apalagi, kata dia, penduduk yang berada di lokasi terpencil sangat kesulitan mendapatkan akses tersebut.
"Kendala terbesar yang dihadapi perempuan dalam mengakses ekonomi digital adalah infrastruktur digital, khususnya bagi penduduk di lokasi terpencil," ujar Lenny dikutip dari siaran pers, Minggu (10/10/2021).
Lenny mengatakan, kepemilikan perempuan atas benda-benda digital juga masih sangat terbatas.
Baca juga: Ketua DPR Dorong Pemerintah Genjot Penerimaan Pajak dari Aktivitas Ekonomi Digital
Hal itu pun membuat keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar dalam kewirausahaan melalui pemasaran online masih terbatas.
"Ini sangat disayangkan, karena dalam penguasaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) banyak digeluti perempuan, namun kepemilikan perangkat digital masih didominasi laki-laki," kata Lenny.
Lenny mengatakan, hal tersebut saat ini masih menjadi tantangan bagi perempuan.
Dengan demikian, Kementerian PPPA pun mendorong partisipasi perempuan di bidang ekonomi digital.
Antara lain untuk meningkatkan manfaat dan pengembangan kewirausahaan bagi perempuan.
“Kalau kita bicara digital ekonomi perempuan yang ada di desa, salah satu ukurannya adalah akses digital melalui teknologi," kata dia.
Bahkan dari data tahun 2020, ujar Lenny, terlihat masih adanya gender gap yang diukur dari beberapa indikator.
Baca juga: Menkominfo: Potensi Nilai Ekonomi Digital di Indonesia pada 2025 Sekitar 124 Miliar Dollar AS
Indikator tersebut adalah penduduk usia 5 tahun ke atas yang menggunakan telepon seluler 75,5 persen adalah perempuan dan 81,6 persen laki-laki; penduduk usia 5 tahun ke atas yang memiliki telepon seluler 57,5 persen perempuan, dan 68,1 persen merupakan laki-laki.
Lalu, penduduk usia 5 tahun ke atas yang mengakses internet 50,8 persen adalahhperempuan dan 56,7 persen laki-laki.
"Arti ketiga indikator tersebut menunjukkan, akses perempuan terhadap teknologi masih tertinggal dibanding laki-laki," kata dia.
Lenny mengatakan, Kementerian PPPA menjadikan transformasi digital sebagai salah satu strategi arus utama bagi setiap kegiatan.