Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Kompas.com - 26/04/2024, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah calon legislatif (caleg) perempuan yang diprediksi lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Pemilu 2024 meningkat dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.

Bahkan, Pemilu 2024 menghasilkan anggota DPR RI perempuan paling banyak sepanjang sejarah pemilu pasca era Reformasi.

Temuan ini tertuang dalam laporan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang ditulis oleh Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes. Arya telah mengizinkan Kompas.com untuk memberitakan temuan ini.

“Pada Pemilu 2024, dari 580 anggota DPR terpilih, 21,9 persen di antaranya adalah perempuan,” tulis Arya.

Menurut Arya, peningkatan jumlah tersebut dikontribusikan dari penerapan sistem kuota pencalonan perempuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Baca juga: DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Pasal 245 undang-undang tersebut menyebutkan bahwa partai politik (parpol) peserta pemilu wajib mengikutsertakan paling sedikit 30 persen persen dalam pencalonan maupun kepengurusan parpol.

Berikut ini jumlah anggota DPR berdasarkan jenis kelamin per partai politik dalam enam kali pemilu, terhitung sejak Pemilu 1999 hingga Pemilu 2024:

Anggota DPR perempuan

  • Pemilu 1999: 8,2 persen
  • Pemilu 2004: 11,5 persen
  • Pemilu 2009: 18,0 persen
  • Pemilu 2014: 17,3 persen
  • Pemilu 2019: 20,5 persen
  • Pemilu 2024: 21,9 persen

Anggota DPR laki-laki

  • Pemilu 1999: 91,8 persen
  • Pemilu 2004: 88,5 persen
  • Pemilu 2009: 82,0 persen
  • Pemilu 2014: 82,7 persen
  • Pemilu 2019: 79,5 persen
  • Pemilu 2024: 78,1 persen

Dilihat dari asal partai politik, persentase caleg perempuan terpilih terbanyak berasal dari Partai Nasdem dan PDI Perjuangan. Sementara, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi parpol dengan caleg perempuan terpilih paling minim.

Berikut perbandingan caleg perempuan dan laki-laki yang terpilih di DPR RI pada Pemilu 2024 berdasarkan partai politik:

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • Caleg terpilih perempuan: 14 orang (20,6 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 79,4 persen

Partai Gerindra

  • Caleg terpilih perempuan: 19 orang (22,1 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 77,9 persen

PDI Perjuangan

  • Caleg terpilih perempuan: 27 orang (24,5 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 75,5 persen

Baca juga: CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Partai Golkar

  • Caleg terpilih perempuan: 20 orang (19,6 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 80,4 persen

Partai Nasdem

  • Caleg terpilih perempuan: 21 orang (30,4 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 69,6 persen

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • Caleg terpilih perempuan: 9 orang (17,0 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 83,0 persen

Partai Amanat Nasional (PAN)

  • Caleg terpilih perempuan: 8 orang (16,7 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: 83,3 persen

Partai Demokrat

  • Caleg terpilih perempuan: 9 orang (20,5 persen)
  • Caleg terpilih laki-laki: (79,5 persen)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com