Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA: Infrastruktur Jadi Kendala Terbesar Perempuan Akses Ekonomi Digital

Kompas.com - 10/10/2021, 11:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lenny N. Rosalin mengatakan, kendala terbesar perempuan dalam mengakses ekonomi digital adalah infrastruktur digital.

Apalagi, kata dia, penduduk yang berada di lokasi terpencil sangat kesulitan mendapatkan akses tersebut.

"Kendala terbesar yang dihadapi perempuan dalam mengakses ekonomi digital adalah infrastruktur digital, khususnya bagi penduduk di lokasi terpencil," ujar Lenny dikutip dari siaran pers, Minggu (10/10/2021).

Lenny mengatakan, kepemilikan perempuan atas benda-benda digital juga masih sangat terbatas.

Baca juga: Ketua DPR Dorong Pemerintah Genjot Penerimaan Pajak dari Aktivitas Ekonomi Digital

Hal itu pun membuat keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar dalam kewirausahaan melalui pemasaran online masih terbatas.

"Ini sangat disayangkan, karena dalam penguasaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) banyak digeluti perempuan, namun kepemilikan perangkat digital masih didominasi laki-laki," kata Lenny.

Lenny mengatakan, hal tersebut saat ini masih menjadi tantangan bagi perempuan.

Dengan demikian, Kementerian PPPA pun mendorong partisipasi perempuan di bidang ekonomi digital.

Antara lain untuk meningkatkan manfaat dan pengembangan kewirausahaan bagi perempuan.

“Kalau kita bicara digital ekonomi perempuan yang ada di desa, salah satu ukurannya adalah akses digital melalui teknologi," kata dia.

Bahkan dari data tahun 2020, ujar Lenny, terlihat masih adanya gender gap yang diukur dari beberapa indikator.

Baca juga: Menkominfo: Potensi Nilai Ekonomi Digital di Indonesia pada 2025 Sekitar 124 Miliar Dollar AS

Indikator tersebut adalah penduduk usia 5 tahun ke atas yang menggunakan telepon seluler 75,5 persen adalah perempuan dan 81,6 persen laki-laki; penduduk usia 5 tahun ke atas yang memiliki telepon seluler 57,5 persen perempuan, dan 68,1 persen merupakan laki-laki. 

Lalu, penduduk usia 5 tahun ke atas yang mengakses internet 50,8 persen adalahhperempuan dan 56,7 persen laki-laki.

"Arti ketiga indikator tersebut menunjukkan, akses perempuan terhadap teknologi masih tertinggal dibanding laki-laki," kata dia.

Lenny mengatakan, Kementerian PPPA menjadikan transformasi digital sebagai salah satu strategi arus utama bagi setiap kegiatan.

Mulai dari kegiatan pelatihan yang diberikan kepada para perempuan, terutama di daerah perdesaan.

Pihaknya juga bekerja sama dengan NGO yang beberapa tahun lalu melakukan kegiatan pelatihan yang dilakukan secara offline.

Namun saat ini pelatihan-pelatihan tersebut juga dilakukan secara online disamping offline.

"Secara perlahan, terus kita dorong kegiatan dapat dilakukan online dan hal ini menunjukkan adanya proses transformasi digital yang mulai dilakukan oleh perempuan,” ujar dia.

Lenny mengatakan, dalam pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi digital Kementerian PPPA memprioritaskan kebutuhan perempuan di desa. Hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan infrastruktur dalam mengakses teknologi digital.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Jadi Kunci Pemberdayaan UMKM

Adapun program pelatihan yang diberikan juga dilengkapi fasilitas pendampingan dan pemberian materi yang mudah dipahami bagi ibu-ibu di desa.

Termasuk menyesuaikan dengan waktu luang para ibu-ibu yang juga memiliki tugas mengurus pekerjaan rumah tangga.

"Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan pelatihan yang diberikan dapat memberikan manfaat secara optimal," ucap Lenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com