Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Kudatuli: Peristiwa Mencekam di Kantor PDI

Kompas.com - 27/07/2021, 09:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Sekitar pukul 08.45 WIB, aparat keamanan mengangkut sekitar 50 orang pendukung Megawati yang tertahan di kantor dengan menggunakan tiga truk.

Sementara itu, ada 9 orang lainnya yang diangkut dengan dua ambulans.

Pada pukul 11.00 WIB, massa yang memadati ruas Jalan Diponegoro justru semakin membengkak. Saat itu massa bertambah banyak dari ratusan menjadi ribuan orang.

Sementara itu, sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta mahasiswa mengadakan aksi mimbar bebas tepat di bawah jembatan layang kereta api dekat Stasiun Cikini.

Mimbar tersebut kemudian beralih ke Jalan Diponegoro. Namun, bentrokan justru terjadi antara massa mimbar bebas dengan aparat keamanan.

Suasana semakin mencekam saat bentrokan terbuka terjadi pada pukul 13.00 WIB. Aparat keamanan pun menambah pasukannya.

Massa tersebut didesak mundur ke arah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Jalan Salemba.

Peristiwa bakar membakar pun terjadi dua jam setelahnya. Massa pendukung Soerjadi dan Megawati membakar tiga bus kota dan beberapa bus tingkat di Jalan Salemba.

Baca juga: Rangkaian Peristiwa Pasca Kudatuli 27 Juli 1996...

Belum berakhir, massa juga membakar sejumlah gedung yang ada di Jalan Salemba.

Pada pukul 16.35 WIB, aparat mendatangkan lima panser, tiga kendaraan militer khusus pemadam kebakaran, 17 truk, dan sejumlah kendaraan militer lain.

Hampir tiga jam berselang, massa pun akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 19.00 WIB. Kobaran api yang tercipta di sekitar Jalan Salemba itu pun berhasil dipadamkan.

Aparat keamanan menangkap sebanyak 171 orang yang diduga melakukan perusakan dan pembakaran.

Adapun rincian yang ditangkap yaitu 146 orang massa pendukung Megawati dan oknum lain, lalu 25 orang merupakan massa pendukung Soerjadi.

Peristiwa yang dikenal dengan nama Kudatuli itupun mengakibatkan 22 bangunan rusak di antaranya Gedung Persit Chandra Kartika milik Angkatan Darat, Bank Kesawan dan Bank Exim.

Saat itu massa juga membakar bangunan lain seperti Bank Swarsarindo Internasional, Show Room Toyota, Bank Mayapada, dan gedung Departemen Pertanian.

Sebanyak 91 kendaraan terbakar, termasuk lima bus kota dan 30 kendaraan yang ada di ruang pameran, serta dua sepeda motor.

Baca juga: Peristiwa Kudatuli, Sutiyoso, dan Hubungannya dengan Megawati...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com