Namun, upaya penyelesaian sengketa tak berhasil mencapai kata mufakat hingga akhirnya memicu peristiwa Kudatuli.
Rangkaian kronologi peristiwa
Dikutip Harian Kompas, 29 Juli 1996, peristiwa Kudatuli berawal saat massa pendukung PDI Soerjadi berdatangan sekitar pukul 06.20 WIB.
Pendukung Soerjadi itu datang dengan mengenakan kaus berwarna merah bertuliskan "DPP PDI Pendukung Kongres Medan" lengkap dengan ikat kepala.
Delapan kendaraan truk mini bercat kuning menjadi kendaraan pengangkut massa pendukung Soerjadi ke Jalan Diponegoro.
Massa pendukung Soerjadi dan pendukung Megawati sempat melakukan dialog. Massa pendukung Megawati meminta agar kantor dinyatakan status quo.
Akan tetapi, dialog tersebut nyatanya tak menemukan kata sepakat.
Baca juga: Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, Pagi Kelam di Jalan Diponegoro...
Pada pukul 06.35 WIB, terjadilah bentrokan antara kedua kubu. Massa pendukung Soerjadi melempari Kantor DPP PDI dengan batu dan paving block.
Sementara itu, massa pendukung Megawati membalas dengan melempar benda seadanya di sekitar halaman kantor.
Usai aksi saling lempar terjadi, massa pendukung Megawati berlindung dalam Kantor DPP PDI. Namun, massa pendukung Soerjadi kemudian berhasil menduduki kantor.
Setelah itu, aparat keamanan mengambil alih dan menguasai Kantor DPP PDI tepat pukul 08.00 WIB.
Adapun bangunan kantor itu dikuasai oleh massa pendukung Megawati sejak awal Juni 1996 sebelum akhirnya aparat keamanan mengambil alih kantor.
Setelah diambil alih aparat, Kantor DPP PDI dinyatakan sebagai area tertutup dan tak dapat dilewati.
Kantor DPP PDI juga tak bisa dimasuki oleh pers. Awak media itu tidak diperkenankan melewati garis polisi.
Kantor yang berada di Jalan Diponegoro itu dijaga pasukan anti huru-hara.
Baca juga: Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, Saat Megawati Melawan tetapi Berakhir Diam...