Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 21:44 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi kembali menegaskan bahwa Wapres Ma'ruf Amin tidak memiliki hubungan apapun dengan saksi terdakwa Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra bernama Rahmat.

Termasuk pengakuan terdakwa Djoko Tjandra yang mendapat ajakan dari Rahmat untuk bertemu Wapres Ma'ruf di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Enggak ada itu, jadi itu Wapres tidak ada urusan hal-hal seperti itu dan tidak pernah ada cerita seperti itu. Itu saya nggak ngerti ada cerita seperti itu. Saya kira nggak ada hubungannya," ujar Masduki kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Djoko Tjandra Mengaku Sempat Diajak Bertemu Maruf Amin di KL, tetapi Batal

Menurut Masduki, bisa saja orang bernama Rahmat itu hanya mencatut nama Wapres Ma'ruf Amin.

Sebab, kata dia, Ma'ruf Amin tidak pernah terlibat dengan urusan seperti yang disampaikan saksi.

Meskipun demikian, di dalam sidang Djoko Tjandra mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak terjadi.

"Ya bisa saja (saat) Wapres mau ke mana dikaitkan dengan cerita apa," kata dia.

Sebelumnya, terdakwa Djoko Tjandra mengaku sempat diajak oleh saksi bernama Rahmat untuk bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kuala Lumpur, Malaysia.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) awalnya bertanya kepada Djoko Tjandra mengenai perkenalannya dengan Rahmat yang merupakan pengusaha sekaligus anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

"Apakah saudara menceritakan ke Rahmat terkait permasalahan hukum?" tanya jaksa saat persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (25/2/2021), seperti ditulis Tribunnews.com.

Baca juga: MAKI Sebut King Maker di Kasus Djoko Tjandra Penegak Hukum Jabatan Tinggi

Adapun Djoko Tjandra sebelumnya merupakan buronan kasus korupsi terkait pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali.

Ia menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi terkait kepengurusan fatwa di Mahkamah Agung (MA).

Dalam kasus fatwa MA, Rahmat merupakan pengusaha yang menghubungkan terdakwa lain, yakni Jaksa Pinangki Sirna Malasari, dengan Djoko Tjandra.

Namun saat menanggapi pertanyaan jaksa, Djoko Tjandra mengaku tidak pernah menceritakan perihal permasalahan hukumnya di kasus Bank Bali kepada Rahmat.

Djoko Tjandra sendiri pernah berada di Malaysia ketika dirinya berstatus buronan.

"Dia (Rahmat) telepon saya, (bilang) 'Pak Joko kita mau ke Malaysia karena ada kunjungan kerja'. Beliau bilang Pak Kiai, panggilannya Abah mau ke Kuala Lumpur, yaitu yang sekarang jadi Wapres kita, mau ke KL," kata Djoko Tjandra.

Baca juga: Saksi Jelaskan Nama Rahmat Maruf Amin di Daftar Kontak Ponsel Pinangki

Akan tetapi, menurut pengakuan Djoko Tjandra, pertemuan itu tidak terlaksana.

Sebelumya, kedekatan Rahmat dengan Ma'ruf juga pernah terungkap dalam persidangan sebelumnya, tepatnya pada November 2020.

Saat itu, Rahmat bahkan mengakui sering pergi bersama Ma'ruf. Namun pengakuan Rahmat tersebut juga dibantah oleh Masduki.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com