Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta Tak Maju sebagai Caleg pada Pemilu 2019, Ini Kata PKS

Kompas.com - 21/07/2018, 10:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyatakan, mantan Presiden PKS Anis Matta tidak mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg).

Kepastian ini diketahui PKS lantaran Anis Matta tak mengembalikan formulir pendaftaran ke partai. Hidayat membantah kabar yang menyatakan bahwa PKS menolak pengajuan Anis Matta sebagai caleg.

"Tidak kembalikan formulir berarti tak penuhi syarat. Kami tak dalam posisi menolak," kata Hidayat dalam acara halal bihalal Fraksi PKS di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Meski demikian, menurut Hidayat Nur Wahid, PKS mengapresiasi putusan Anis Matta tersebut.

"PKS apresiasi termasuk meminta beliau untuk menjadi anggota dewan dan beliau memilih untuk tidak," kata Hidayat.

Saat ditanya apakah Anis tak mengembalikan formulir pendaftaran lantaran tak bersedia menandatangani surat pengunduran diri dari keanggotaan di DPR jika diperintahkan partai, Hidayat mengaku tak mengetahuinya.

Baca juga: Politisi PKS Bantah Ada Pemecatan Loyalis Anis Matta

Ia menambahkan, PKS sama sekali tak pernah menolak pendaftaran Anis Matta sebagai caleg jika bersedia menandatangani surat pengunduran diri tersebut.

Menurut Hidayat, permintaan PKS kepada para caleg yang diajukan itu terbilang wajar. Sebab, semua pihak yang hendak mencalonkan diri sebagai caleg dari PKS harus mematuhi aturan partai.

"Kami dalam posisi inilah syarat sebagai calon anggota dewan dari PKS yang perlu ditandatangani. Saya juga termasuk yang tanda tangan. Terus apa masalahnya. Itu kemudian lanjut di pencalonan. Kalau kemudian tidak mengembalikan berarti tidak memenuhi syarat," kata dia.

Sebelumnya, mantan politisi PKS Fahri Hamzah mengunggah surat berlogo PKS yang meminta bakal caleg terpilih nantinya harus siap mengundurkan diri kapan pun.

Surat tersebut diunggah Fahri di akun Twitter pribadinya pada Minggu (1/7/2018) kemarin.

Fahri menyebut surat tersebut dikeluarkan DPP PKS untuk menghindari terulangnya kasus seperti dirinya.

PKS sempat memecat Fahri dan mencopotnya sebagai pimpinan DPR. Namun, pemecatan gagal setelah Fahri membawanya ke ranah hukum.

"Saya dengar surat itu diinspirasi ketidakmampuan PKS dalam menggusur saya," kata Fahri melalui pesan singkat, Rabu (4/7/2018).

Baca juga: Fahri Hamzah: Kami Deklarasi PKS 1998, 2018 Mungkin Innalillahi...

Fahri juga menyatakan adanya sebagian loyalis Anis Matta yang seolah disingkirkan dari kepengurusan PKS saat ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com