Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Bantah Ada Pemecatan Loyalis Anis Matta

Kompas.com - 05/04/2018, 20:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PKS Nasir Djamil membantah adanya pemecatan loyalis mantan Presiden PKS Anis Matta sebagaimana yang disampaikan Fahri Hamzah.

"Kalau ada isu pembersihan loyalis-loyalis Anis di Dewan Pimpinan Pusat PKS saya tidak mendengar isu itu dan kayaknya tidak seperti itu," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Saat ditanya soal pemecatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Sumatera Selatan (Sumsel) yang dikabarkan sebagai loyalis Anis Matta, Nasir membantah karena menurut dia itu bukan pemecatan.

(Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Ada Pemecatan Loyalis Anis Matta di PKS)

Ia mengatakan itu hanya pergantian DPD PKS Sumatera Selatan yang lantas direspon dengan pertanyaan kader lain terkait alasan pergantian tersebut.

Nasir menyatakan pergantian itu bertujuan untuk memperkuat mesin partai menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Jadi sebenarnya kan itu kan bukan pemecatan, barangkali diganti ya. Diganti dengan yang lain karena barangkali mesin partai harus hidup sehingga bersinergi untuk menghadapi 2019 dan bagaimana langkah-langkah di 2018 itu disiapkan," ujar Nasir.

"Saya dengar sejumlah pengurus DPD (Sumsel) datang ke Jakarta ingin mendengar langsung kenapa kemudian di tengah jalan diganti. Saya pikir hal seperti ini biasa. Mungkin ingin tahu saja kenapa ada pergantian," lanjut Nasir.

(Baca juga: Fahri Hamzah Bandingkan Kepemimpinan Anis Matta dengan Sohibul Iman)

Sebelumnya, Fahri Hamzah menyebut saat ini ada pemecatan para loyalis mantan Presiden PKS Anis Matta. Fahri mengatakan pemecatan tersebut dilakukan tanpa penjelasan yang memadai.

"Ya itu yang saya dengar (ada pemecatan loyalis Anis Matta). Ada pembersihan tapi begitu, metodenya enggak terbuka. Jadi orang dipecat-pecat gitu, habis dipecat orang datang, (tanya) salah saya apa. Dia (Pimpinan PKS) bilang, 'oh enggak ada salah, itu tour of duty saja'," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Menurut Fahri, para loyalis Anis Matta disapu bersih dari kepengurusan PKS di seluruh Indonesia. Ia mengaku sempat didatangi beberapa dari mereka yang telah dipecat.

Kompas TV Anis Matta sudah melantik relawan dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com