Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan AHY Kritik Revolusi Mental pada Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 15/06/2018, 15:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono merasa perlu mengkritik program revolusi mental yang dinilainya tidak berjalan pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Karena memang perlu kita sadari karakter bangsa yang beretika, bermental kuat, namun berjati diri Indonesia seperti yang diharapkan dalam konsep besar revolusi mental, perlu kita hidupkan kembali," ujar Agus, saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018).

Oleh sebab itu, AHY, sapaan akrab Agus, menyinggung persoalan tersebut dalam orasinya bertajuk "Mendengar Suara Rakyat" pada Sabtu (9/6/2018) lalu.

Ia berharap, semua pihak bisa saling mengingatkan apabila ada program yang tak berjalan. Termasuk soal jalannya program revolusi mental.

Baca juga: AHY: Apa Kabar Revolusi Mental?

"Mudah-mudahan kita semua di negeri ini, apapun latar belakang kita, dari kelompok apa pun, termasuk partai politik, terus bisa menghadirkan gagasan dan juga mengingatkan. Saling mengingatkan satu sama lain dengan tujuan yang baik," ujar AHY.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu sekaligus mengingatkan agar pemerintah tidak hanya memprioritaskan pembangunan fisik semata, melainkan juga pembangunan karakter bangsa.

"Walaupun dua itu semuanya penting. Tapi, harus dilakukan secara serentak dan simultan, paralel, karena itu adalah dua kunci utama pembangunan bangsa Indonesia," lanjut AHY.

Baca juga: Hadir di Halalbihalal Jokowi, AHY Dapat Tepuk Tangan Meriah

Diketahui, selain soal revolusi mental yang dinilai tidak berjalan, isu yang disasar oleh AHY, adalah menurunnya daya beli masyarakat, naiknya tarif dasar listrik, kurangnya pembukaan lapangan pekerjaan, dan derasnya aliran tenaga kerja asing.

Khusus mengenai revolusi mental, AHY tegas mengatakan, "Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya, apa kabar, revolusi mental?".

Kompas TV Agus Harimurti Yudhoyono melontarkan kritik terhadap sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com