JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti program Revolusi Mental yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut Agus, sebagian besar rakyat sebenarnya menaruh harapan pada program yang membidik pembangunan manusia Indonesia tersebut.
Akan tetapi, program Revolusi Mental tampaknya sedikit tersisih dengan pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh pemerintah. Presiden Jokowi memang mengedepankan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah.
"Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya “Apa kabar, Revolusi Mental?”," kata Agus saat menyampaikan orasi bertajuk Mendengar Suara Rakyat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (9/6/2018) malam.
Agus menyebutkan, Revolusi Mental adalah konsep pembangunan manusia Indonesia yang gencar dijanjikan pada saat kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Namun menurut Agus, dalam perjalanannya hal itu kurang mendapatkan perhatian.
Baca juga: Kata Mardani, PKS Siap Ikut jika Prabowo Putuskan Gandeng AHY
"Kita larut dalam hiruk pikuk pembangunan infrastruktur. Padahal, konsep ini sangat vital, sebagai upaya, mengembalikan karakter bangsa, sesuai bentuk aslinya, yaitu karakter yang santun, berbudi pekerti, dan bergotong royong," tutur Agus.
Pembentukan karakter bangsa ucap dia, harus terus menerus dilakukan, dan disesuaikan, dengan perkembangan zaman. Pembentukan dan pembangunan karakter adalah perjalanan tanpa akhir, kata Agus.
"Karena perubahan, perbaikan, dan pembaharuan adalah keniscayaan yang abadi," terang Agus.
Terkait Revolusi Mental yang disoroti Agus tersebut, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengungkapkan, hal itu merupakan pengingat bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab, pada saat kampanye Pilpres 2014, Presiden Jokowi mengedepankan Revolusi Mental.
"Saya kira tadi disampaikan kritik kira bersama dan mengingatkan Presiden Jokowi untuk menjawab soal ini," jelas Hinca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.