Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua MK, Polarisasi Jadi Sorotan

Kompas.com - 03/04/2018, 10:51 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hukum (Puskapkum) Ferdian Andi menilai, polarisasi pemilihan ketua dan wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini tampak terasa di publik.

Hakim Anwar Usman dan Aswanto terpilih sebagai pimpinan MK melalui proses voting dengan perbandingan 5 banding 4.

Anwar unggul atas Suhartoyo, sedangkan Aswanto berhasil menyingkirkan Saldi Isra sebagai Wakil Ketua MK.

Ferdian berpendapat polarisasi tersebut seharusnya tidak perlu terjadi.

"Hal ini pula yang membedakan dengan pemilihan ketua MK sebelumnya. Polarisasi ini semestinya tidak perlu terjadi karena memang MK dirancang sebagai lembaga kumpulan para negarawan," ujar Ferdian kepada Kompas.com, Selasa (3/4/2018).

(Baca juga: Anwar Usman Sadari MK Masih Diselimuti Ketidakpercayaan Publik)

Menurut Ferdian, polarisasi ini dikhawatirkan berdampak negatif terhadap produk putusan MK baik dalam pengujian undang-undang (PUU) maupun pengujian hasil pemilihan umum (PHPU). 

Oleh sebab itu, Ketua MK Anwar Usman diharapkan dapat meminimalisasi dampak pasca-pemilihan ketua dan wakil ketua MK ini dengan melakukan konsolidasi secara cepat. 

"Ketua MK baru dapat segera mencairkan suasana internal MK pasca-suasana kompetisi pemilihan ketua-wakil ketua MK," ucap Ferdian.

Selain itu, lanjut Ferdian, ketua baru MK harus memastikan tidak ada lagi praktik pelanggaran etik dan hukum di internal MK baik oleh para hakim MK maupun pegawai MK.

Pelembagaan sistem di internal MK harus semakin dikukuhkan. Sistem harus terbentuk secara kokoh yang tidak bergantung pada sosok atau personal. 

(Baca juga: Untuk Hilangkan Kekecewaan Publik, Ini Saran untuk Pimpinan Baru MK)

Ferdian mengatakan, berbagai peristiwa yang terjadi di internal MK belum lama ini karena belum kokohnya sistem.

"Masih ada celah di sistem internal," kata Ferdian.

Di sisi lain, Ferdian berharap terpilihnya Anwar Usman dapat membuat hubungan lembaga kehakiman dapat berjalan baik.

Diketahui, Anwar merupakan hakim konstitusi yang berasal dari unsur Mahkamah Agung (MA).

Dengan demikian, diharapkan muncul transfer budaya kerja di MK dapat dilakukan dengan baik ke MA. 

"Terpilihnya Anwar Usman sebagai Ketua MK merupakan sejarah pertama ketua MK berasal dari unsur Mahkamah Agung.  Terpilihnya Anwar Usman ini diharapkan dapat membuat hubungan lembaga kehakiman dapat berjalan harmonis," tuturnya.

"Harapannya, Anwar Usman dapat memimpin transfer tradisi kerja dari MK ke MA. Setidaknya kendala hambatan psikologis dalam proses tersebut tidak terjadi," kata Ferdian.

Kompas TV Anwar sudah dua kali menjalani masa tugas sebagai hakim konstitusi pilihan Mahkamah Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com