Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haris Azhar: Jika Saya Dipidanakan, Saya Akan Hadapi Itu

Kompas.com - 10/08/2016, 15:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar tidak lantas ketakutan saat mendengar dirinya dilaporkan oleh tiga instansi sekaligus terkait kesaksian Freddy Budiman yang ia beberkan.

Haris dilaporkan oleh Polri, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) karena dianggap membeberkan informasi yang mencemarkan nama baik melalui media sosial.

"Saya tidak merasa terganggu (atas laporan itu). Jika saya dilaporkan ke proses hukum, dipidanakan, saya hadapi itu," ujar Haris dalam diskusi di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Semenjak dilaporkan ke Bareskrim Polri, Haris menunda pekerjaannya di luar Jakarta. Bahkan, ia membatalkan rencananya ke luar kota dan luar negeri untuk fokus ke permasalahan kesaksian Freddy.

(Baca: Polri Hentikan Sementara Penyelidikan Terhadap Haris Azhar)

Haris mengatakan, dirinya tidak perlu merasa ketakutan karena dilaporkan ke pihak berwajib. Ia meyakini apa yang dia lakukan benar dan semata demi kepentingan bersama.

"Informasi Freddy ke saya itu menggambarkan bagaimana hulu ke hilir barang haram itu mengalir. Memberi kenikmatan oknum dan personil yang punya kewenangan," kata Haris.

Pernyataan yang dibeberkan Haris bukan untuk menyerang instansi tertentu. Justru ia ingin membuat Polri, TNI, dan BNN mengoreksi internalnya dan melakukan penelusuran apakah kesaksian Freddy benar adanya.

(Baca: Minta Tiru Presiden Filipina, Haris Azhar Tantang BNN Ungkap “Pelabuhan Tikus” dan Nama Gembong Narkoba)

Ia mengapresiasi ketiga lembaga itu kini menindaklanjuti informasi tersebut dan membentuk tim independen masing-masing.

"Tapi harus ada komitmen untuk membuka diri dan menyampaikan ke masyarakat hasilnya. Sehingga masyarakat terus berpartisipasi, melihat, dan mengawasi," kata Haris.

Bahkan, Haris menyarankan agar di tiap Polda juga dibentuk tim serupa untuk memudahkan kerja tim investigasi. Ia mengaku mendapat informasi bahwa di sejumlah daerah, masyarakatnya ada yang membentuk posko pelaporan adanya penyalahgunaan wewenang oleh aparat.

"Saya hanya ingin buktikan, hutang pekerjaan rumah kita masih banyak. Masa kaget dan paniknya sudah lewat, sekarang bagaimana kita konstruksikan untuk menindaklanjuti ini," kata dia.

Kompas TV BNN Akan Buktikan Kebenaran Informasi Haris Azhar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Lakukan Survei Tahap II untuk Pilkada Jabar, Cari Pendamping atau Pengganti Ridwan Kamil?

Golkar Lakukan Survei Tahap II untuk Pilkada Jabar, Cari Pendamping atau Pengganti Ridwan Kamil?

Nasional
Kerugian Negara Kasus LNG Pertamina Dibebankan ke Perusahaan AS, KPK Ungkit Kasus E-KTP

Kerugian Negara Kasus LNG Pertamina Dibebankan ke Perusahaan AS, KPK Ungkit Kasus E-KTP

Nasional
Wapres Ma'ruf Jamu Biro Komite Palestina untuk PBB

Wapres Ma'ruf Jamu Biro Komite Palestina untuk PBB

Nasional
AHY Bilang Jokowi Tak Tawarkan Kaesang ke Demokrat dan Parpol KIM

AHY Bilang Jokowi Tak Tawarkan Kaesang ke Demokrat dan Parpol KIM

Nasional
Anwar Usman Diputus Tak Langgar Kode Etik Soal Dugaan Sewa Pengacara untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Diputus Tak Langgar Kode Etik Soal Dugaan Sewa Pengacara untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Menakar Duet Anies-Andika jika Melawan Calon Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada Jakarta

Menakar Duet Anies-Andika jika Melawan Calon Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada Jakarta

Nasional
KPK Sebut Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Capai 6 Juta Paket

KPK Sebut Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Capai 6 Juta Paket

Nasional
AHY Sebut Penyusunan Kabinet Tak Terkait Dukungan Parpol KIM di Pilkada

AHY Sebut Penyusunan Kabinet Tak Terkait Dukungan Parpol KIM di Pilkada

Nasional
LPPA Aisyiyah: Dari Perspektif Perempuan, Praktik Tambang Cenderung Merusak Lingkungan

LPPA Aisyiyah: Dari Perspektif Perempuan, Praktik Tambang Cenderung Merusak Lingkungan

Nasional
KPK Siap Hadapi Argumen Karen Agustiawan yang Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung

KPK Siap Hadapi Argumen Karen Agustiawan yang Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung

Nasional
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Komeng Tertinggi di Jabar

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Komeng Tertinggi di Jabar

Nasional
Lirik Sandiaga, PKB Sinyalkan Tak Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat

Lirik Sandiaga, PKB Sinyalkan Tak Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat

Nasional
Ketua KPU Bersyukur Dipecat, Mardani Singgung Proses Fit and Proper Test di DPR

Ketua KPU Bersyukur Dipecat, Mardani Singgung Proses Fit and Proper Test di DPR

Nasional
LHKP Muhammadiyah: Kalau Dilihat Dari Hasil Muktamar, Izin Tambang Ormas Mestinya Ditolak

LHKP Muhammadiyah: Kalau Dilihat Dari Hasil Muktamar, Izin Tambang Ormas Mestinya Ditolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com